SuaraRiau.id - Angka korban gempa bumi di Turki dan Suriah kini sudah melampaui jumlah 20.000 jiwa atau sudah melewati jumlah korban dalam gempa Jepang 2011 dan gempa Turki 1999.
Laporan laman harian Hurriyet dan media-media asing, termasuk Nikkei, pada Jumat (10/2/2023) menyebutkan bahwa sekitar 17.600 orang tewas di Turki dan sekitar 3.300 jiwa di Suriah.
Dengan demikian, total sudah hampir 21.000 jiwa manusia hilang. Angka ini melebihi jumlah korban gempa dan tsunami di Fukushima, Jepang, pada 2011 yang merenggut 18.400 jiwa.
Gempa bermagnitudo 7,7 pada Senin (6/2) tersebut --akibat pergerakan sesar Anatolia Timur di tenggara dan selatan Turki--juga sudah melampaui jumlah korban gempa 1999, juga di Turki, yang kali ini menelan 18.000 korban jiwa.
Tak seperti gempa saat ini yang berpusat di distrik Pazarck di Provinsi Kahramanmara, gempa yang terjadi pada 1999 dipicu oleh pergerakan patahan Anatolia Utara.
Sampai Kamis (9/2/2023) sekitar pukul 21.00 WIB, badan penanggulangan bencana dan kedaruratan Turki (AFAD) masih menyebut angka 16.170 korban jiwa di Turki.
Namun, media massa asing dan lokal Turki sudah memperbarui angka itu menjadi sekitar 17.000-an.
Menurut laporan laman surat kabar Hurriyet, tim SAR berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan warga yang terjebak di bawah reruntuhan bangunan akibat guncangan gempa.
Kerabat orang-orang yang terjebak di balik reruntuhan itu berada di sekitar reruntuhan untuk memastikan keluarga mereka selamat atau mendapatkan pertolongan.
Sementara itu di Suriah, konvoi bantuan PBB untuk pertama kalinya memasuki daerah barat laut Suriah yang dikuasai pemberontak yang menjadi salah satu daerah terparah yang terdampak gempa.
Wilayah itu sebelumnya diblokade oleh pasukan pemerintahan Presiden Suriah Bashar al Assad.
Wall Street Journal juga melaporkan bahwa Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berjanji untuk membangun kembali setiap rumah yang ambruk dan hancur karena gempa.
Erdogan juga mulai menerapkan hukum darurat yang terakhir kali dia terapkan setelah percobaan kudeta pada 2016. (Antara)
Berita Terkait
-
Anak-Anak Turki Bertahan dari Gempa, Momen Ajaib Viral di Media Sosial
-
Terus Bertambah, Korban Gempa Bumi Turki-Suriah Melampaui 21.000 Jiwa!
-
Mitigasi Bencana Syariah: Zikir, Doa dan Asmaul Husna Diharapkan Gempa Jauh dari Kita
-
JYP Entertainment Sumbang 500 Juta Won untuk Gempa Bumi di Turki dan Suriah
-
5 Fakta Gempa Papua, Diguncang Bertubi-Tubi Sampai Kafetaria Roboh ke Laut
Terpopuler
- Mbah Arifin Setia Tunggu Kekasih di Pinggir Jalan Sejak 70an Hingga Meninggal, Kini Dijadikan Mural
- Di Luar Prediksi, Gelandang Serang Keturunan Pasang Status Timnas Indonesia, Produktif Cetak Gol
- Gibran Ditangkap Bareskrim Polri, Kronologi Jadi Tersangka dan Kasusnya
- Resmi Thailand Bantu Lawan Timnas Indonesia di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Tanggal 18 Agustus 2025 Cuti Bersama atau Libur Nasional? Simak Aturan Resminya
Pilihan
-
Usul Ditolak, Suara Dibungkam, Kritik Dilarang, Suporter Manchester United: Satu Kata, Lawan!
-
DTKS Resmi Berubah Jadi DTSEN, Ini Cara Update Desil Agar Tetap Terima KIP Kuliah
-
Jalan Terjal Jay Idzes ke Torino, Il Toro Alihkan Incaran ke Bek 1,97 M
-
Sri Mulyani Ungkap Kejanggalan Angka Pertumbuhan Ekonomi 5,12 Persen yang Bikin Publik Melongo!
-
Cara Daftar DTKS Agustus 2025 Agar Dapat Bansos KIP-K, PKH, BPNT dan KJP Plus
Terkini
-
Alasan Direktur dan Komisaris Anak Perusahaan BUMD Siak Dipecat Tak Hormat
-
Viral di Medsos, Orangtua Diduga Paksa Anak Mengemis Akhirnya Diamankan
-
Video Viral Dugaan Anak Dipaksa Ngemis oleh Orangtuanya di Pekanbaru
-
Terbuat dari Emas hingga Berlian, Mahkota Asli Sultan Siak Dipamerkan di HUT Riau
-
CEK FAKTA: Nasabah Bank Ramai-ramai Tarik Uang Akibat Pemblokiran Rekening, Benarkah?