SuaraRiau.id - Ribuan ikan nila di keramba jaring apung PLTA Koto Panjang, Kampar dikabarkan mati. Hal ini diunggah oleh akun media sosial @kabarpekanbaru, Selasa (31/01/2023).
Pada video singkat yang bagikan tersebut, tampak ikan-ikan yang diwadahi plastik besar dan ditumpuk di dalam bak dump truk.
Tampak sejumlah orang yang tengah memasukkan plastik-plastik ikan tersebut ke dalam dump truk tersebut.
"Suasana danau PLTA koto panjang (emot sedih) semoga kedepannya semakin membaik (emot doa)," tulis pengunggah di video.
Pengunggah juga mendoakan agar rezeki para petani ikan mendapat pengganti rezeki.
"Penampakan matinya ikan-ikan yang dibudidayakan di keramba PLTA Koto Panjang. Semoga rezekinya segera diganti," tulisnya di kolom caption.
Mengutip laman efishery.com, ada beberapa penyebab ikan nila di keramba mati. Di antaranya adalah hujan atau cuaca ekstrem.
"Hujan dan cuaca ekstrem bisa memperburuk daya tahan tubuh ikan nila karena ikan nila tidak bisa beradaptasi dengan cepat pada perubahan yang drastis. Air hujan dengan kandungan asam tinggi akan sangat mempengaruhi pH air di kolam".
Penyebab selanjutnya adalah kondisi kolam. Menurut laman tersebut, kondisi kolam yang tidak sesuai kebutuhan ikan akan mengakibatkan ikan stres, gampang sakit dan akhirnya mati.
Kolam yang terlalu padat juga menjadi penyebab kematian ikan nila. Karena, kolam yang terlalu padat dinilai tidak baik untuk pertumbuhan ikan nila.
"Jika kolam terlalu padat, ikan tidak bisa menggerakkan badannya dengan bebas, mendapatkan oksigen, serta pakan yang cukup".
Laman efishery juga menjabarkan tiga sumber penyakit yang berpengaruh hingga menyebabkan kematian pada ikan-ikan budidaya. Di antaranya yaitu dari ikan itu sendiri, penyakit yang dibawa hewan lain misalnya burung, dan lingkungan ikan tersebut.
Penyebab selanjutnya adalah pemberian pakan yang berlebihan pada ikan, lantaran dapat menyebabkan ikan mengalami keracunan.
"Sisa-sisa pakan yang tidak termakan akan meningkatkan produksi zat sisa seperti amonia, nitrit, dan nitrat. Sama seperti hewan lainnya, ikan nila juga bisa merasakan kenyang".
Hal terakhir adalah ikan yang mengalami stress, terutama stres yang diakibatkan oleh kekurangan oksigen, kondisi lingkungan yang tidak baik, serta kepadatan tebar yang terlalu tinggi.
Berita Terkait
-
Legislatif Temukan Banyak Pelanggaran, LAPAAN RI Desak Pasar Ikan Balekambang Segera Ditutup
-
Selain Enak, Ikan Dori Memiliki 5 Manfaat Ini bagi Kesehatan Tubuh!
-
Lirik Lagu Ikan Dalam Kolam Penyanyi Icha Kiswara Feat Ageng Music Live YouTube
-
Ditemukan Banyak Pelanggaran, Pemkot Solo Didesak Tutup Pasar Ikan Balekambang
-
Tes Kepribadian: Ikan atau Payung? Apa yang Dilihat Pertama Ungkap Kondisi Mental Anda Saat Inu
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
BRI Dorong Pertumbuhan UMKM Melalui KUR Triliunan Rupiah
-
3 Rekomendasi Mobil Bekas Nyaman dan Ideal untuk Antar-Jemput Anak Sekolah
-
8 Mobil Kecil Bekas Tampilan Sporty, Paket Hemat untuk Budget Pas-pasan
-
Anggota Polisi di Indragiri Hulu Dipecat Gara-gara Pakai Narkoba
-
5 Mobil Bekas Paling Nyaman di Indonesia, Referensi Terbaik Keluarga