Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Selasa, 31 Januari 2023 | 19:30 WIB
Ilustrasi pipa BSP meledak. [Shutterstock]

"Namun sekarang lagi investigasi apa penyebab peristiwa itu," imbuhnya.

Pun demikian, Ridwan mengaku akan bertanggung jawab atas peristiwa yang menyebabkan salah seorang pekerja itu meninggal dunia.

"Secara profesional kami akan bertanggung jawab atas peristiwa ini terhadap keluarganya," tutur dia.

Sementara itu, Ketua DPRD Siak Indra Gunawan meminta peristiwa meninggalnya seorang pekerja di PT BSP harus diusut sampai tuntas.

Hal itu dilakukan agar tidak ada peristiwa serupa terjadi kembali dimasa yang akan datang.

"Tadi kami panggil PT BSP dan Disnakertrans Riau untuk dengar pendapat. Dan saya minta peristiwa ini harus ada yang bertanggung jawab," kata Indra, Selasa (31/1/2023).

Ia menyampaikan, peristiwa itu sudah menyangkut nyawa seseorang sehingga sudah sepantasnya ada yang bertanggung jawab.

"Ini soal nyawa orang, jadi harus ada yang bertanggung jawab. Apalagi kalau korban ini adalah tulang punggung bagaimana nasib anak dan keluarganya," ungkap Indra.

Tak hanya sampai disitu, ia juga meminta kepada Distransnaker Riau untuk serius dan terbuka dalam melakukan investigasi di lapangan.

"Distransnaker Riau juga kita minta untuk memberikan hasil investigasinya secara terbuka agar persoalan ini terang benderang dan tahu ujungnya siapa yang harus bertanggung jawab," tegas Indra.

Di sisi lain, Kepala Bidang Pengawasan Distransnaker Riau, Rival mengatakan pihaknya saat ini melakukan investigasi di lokasi kejadian.

"Kemarin kami sudah olah TKP, kami juga akan koordinasi dengan Dirjen Migas, SKK Migas terkait peristiwa ini," kata Rival saat ditemui usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Gedung DPRD Siak.

Rival juga belum dapat memastikan jumlah korban akibat meledaknya salah satu sumur di PT BSP itu.

"Belum tau informasi pastinya, sementara waktu ini informasinya ada empat," kata Rival.

Namun, Kabid anyar di Distransnaker Riau itu belum bisa memastikan sanksi apa yang akan diberikan terhadap perusahaan BUMD tersebut.

Load More