SuaraRiau.id - Beberapa waktu lalu, presenter Daniel Mananta dan istrinya, Viola Maria mengunjungi Pekanbaru, Riau khusus untuk memenuhi undangan Ustaz Abdul Somad (UAS).
VJ Daniel dikabarkan berada di Bumi Lancang Kuning selama dua hari yaitu Selasa hingga Rabu (8-9/11/2022). Saat berada di Pekanbaru, UAS mengajak Daniel dan istri berkelilingi mengunjungi tempat ikonik.
Mulai dari pecinan, jembatan Leighton, Rumah Singgah Tuan Kadi hingga mendatangi Masjid Raya Pekanbaru yang merupakan salah satu tempat ibadah di daerah berjuluk Kota Bertuah tersebut.
Berikut ini adalah ulasan singkat terkait, sejarah Masjid Raya Pekanbaru atau Masjid Senapelan dirangkum dari berbagai sumber.
Masjid Raya Pekanbaru merupakan salah satu masjid tertua di Riau yang terletak di Jalan Senapelan Kampung Bandar Kecamatan Senapelan.
Masjid bersejarah yang sudah mengalami pemugaran tersebut dibangun pada abad ke-18, atau tepatnya tahun 1762.
Masjid tersebut pertama kali bernama masjid Alam (diambil dari nama kecil sultan Alamuddin yaitu Raja Alam).
Kemudian namanya diganti menjadi masjid Nur Alam, namun akhirnya masjid ini diberi nama Masjid Raya Pekanbaru.
Masjid ini menjadi bukti Kerajaan Siak Sri Indrapura pernah bertahta di Pekanbaru, yaitu di masa Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah (Sultan Siak ke-4) dan Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzam Syah (Sultan Siak Ke-5).
Dalam area masjid ini terdapat makam Sultan Marhum Bukit dan Marhum Pekan. Marhum Bukit adalah nama lain dari Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah (Sultan Siak ke-4) yang memerintah pada tahun 1766-1780. Di masa kekuasaan Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah inilah Senapelan dijadikan pusat Kerajaan Siak.
Kekuasaan kerajaan lalu diteruskan pada masa Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzam Syah sebagai sultan kelima dari Kerajaan Siak Sri Indrapura.
Sesuai adat Raja Melayu pada saat itu, apabila terjadi pemindahan pusat kerajaan, maka harus diikuti dengan pembangunan Istana Raja, Balai Kerapatan Adat, dan Masjid.
Ketiga unsur tersebut wajib dibangun sebagai representasi dari unsur pemerintahan, adat dan agama yang biasa disebut Tali Berpilin Tiga atau Tungku Tiga Sejarangan.
Di akhir tahun 1762, dilakukan upacara menaiki ketiga bangunan tersebut. Bangunan istana diberi nama Istana Bukit, balai kerapatan adat disebut Balai Payung Sekaki dan masjid diberi nama Masjid Alam.
Meski tercatat sebagai salah satu masjid tertua di Indonesia, namun tidak ada lagi terlihat ada peninggalan pada bangunan masjid akibat banyak renovasi yang dilakukan.
Tag
Berita Terkait
-
Berita Pilihan: Pinkan Mambo Tunggu Raffi Ahmad Bercerai, Daniel Mananta Resmi Pindah Agama?
-
Ikut Kajian Ustaz dari Amerika, Netizen Ramai Doakan Daniel Mananta Segera Dapat Hidayah
-
Sempat Ikut Kajian UAS, Kini Daniel Mananta Hadiri Acara Quran Story Bareng Ustaz Amerika
-
Daniel Mananta Ikut Kajian Ustaz dari Amerika, Resmi Pindah Agama ke Islam?
-
Benarkah Ini Video Daniel Mananta Berpeci dan Ikut Pengajian Ulama Nouman Ali Khan?
Terpopuler
- Tanpa Naturalisasi! Pemain Rp 2,1 Miliar Ini Siap Gantikan Posisi Ole Romeny di Ronde 4
- Akal Bulus Dibongkar KPK, Ridwan Kamil Catut Nama Pegawai Demi Samarkan Kepemilikan Kendaraan
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- Bocor! Timnas Indonesia Naturalisasi 3 Pemain Keturunan, Ada dari Luar Eropa
- Thijs Dallinga Keturunan Apa? Striker Bologna Mau Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Ronde 4
Pilihan
-
Pelatih Vietnam Akui Timnya Kelelahan Jelang Hadapi Timnas Indonesia U-23
-
Orang Dekat Prabowo dan Eks Tim Mawar Ditunjuk jadi Presiden Komisaris Vale
-
Bukti QRIS Made In Indonesia Makin Kuat di Dunia, Mastercard Cs Bisa Lewat
-
Luhut Ungkap Proyek Family Office Jalan Terus, Ditargetkan Beroperasi Tahun Ini
-
Danantara Kantongi 1 Nama Perusahaan BUMN untuk Jadi Holding Investasi, Siapa Dia?
Terkini
-
Siapa M? Sosok Disebut Jadi Tersangka Kasus Korupsi SPPD Fiktif DPRD Riau
-
Potensi PAD Besar, Truk Besar vs Kondisi Pelabuhan Tanjung Buton Jadi Sorotan
-
Terungkap Dugaan Penyebab Gedung Disnaker Riau Terbakar, Kerugian Masih Didata
-
Pria di Indragiri Hulu Tewas Dikeroyok, Pelaku Ada yang Masih Pelajar
-
Kantor Disnaker Riau Terbakar, Bangunan Hancur Tak Bisa Digunakan