Scroll untuk membaca artikel
Eliza Gusmeri
Sabtu, 05 November 2022 | 15:59 WIB
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Kusumastuti Lukito (tengah) saat memberikan keterangan pers di Kantor BPOM RI, Jakarta Pusat, Minggu (23/10/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]

SuaraRiau.id - Saat ini Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI sedang disorot kepolisian.

Bareskrim Mabes Polri akan melakukan investigasi terkait dugaan kelalaian BPOM pada pengawasan peredaran obat sirup anak yang mengandung cemaran etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG).

Pasalnya, ada obat sirup yang beredar di tengah masyarakat yang diduga menyebabkan gagal ginjal akut yang menewaskan ratusan anak-anak.

Namun saat ini, menurut Direktur Tindak Pidana Tertentu (Dirtipidter) Bareskrim Polri Brigjen Pipit Rismanto, belum ada masyarakat yang membuat laporan terkait kelalaian BPOM dalam melakukan pengawasan obat-obatan.

Baca Juga: Kasus Gagal Ginjal Akut, Bareskrim Bakal Investigasi BPOM

“Nanti arah investigasi kita pasti kesana. Karena kita ingin tahu dimana letak kelemahan-kelemahannya,” ujar Pipit pada hari Jumat (04/11/2022), dilansir dari Wartaekonomi--jaringan suara.com.

Pipit menyebut, nantinya Kepolisian juga akan melakukan investigasi kepada pihak-pihak yang melakukan import bahan baku obat ke Indonesia.

“Harus dilihat nantinya apakah ada tindakan kelalaian dan kesengajaan. Ini akan terus kita dalami dan kita juga harus berhati-hati,” tambah Jenderal bintang satu tersebut.

Pipit Rismanto berjanji proses penanganan kasus obat sirup yang membuat penyakit gangguan ginjal akut pada anak ini akan berjalan transparan dan objektif. Hal ini dijelaskan Brigjen Pipit demi kelangsungan hidup masyarakat banyak.

Pipit juga mengungkapkan, Kementerian Perdagangan juga akan diinvestigasi Bareskrim karena namanya disebut BPOM.

Baca Juga: BPOM Temukan Sampel Kerupuk Nasi dan Kerupuk Tempe Mengandung Boraks di Riau


“Iya kita akan telusuri nanti ya, sabar dulu,” tutup Brigjen Pipit.

Load More