Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Jum'at, 28 Oktober 2022 | 20:41 WIB
Ilustrasi Bareskrim Polri. [suara.com/Bagus Santosa]

SuaraRiau.id - Kasus dugaan kekerasan seksual yang dialami mahasiswa Jakarta yang disebut terjadi di Universitas Islam Riau (UIR) telah dilaporkan ke Bareskrim Polri, Kamis (27/10/2022).

Penanganan kasus sodomi mahasiswa tersebut kini tengah menunggu proses dari Kepolisian.

Demikian diungkapkan penasihat hukum korban, Tegar Putuhena kepada SuaraRiau.id, Jumat (28/10/2022). Dikatakan dia, laporan tersebut disampaikan ke Korps Bhayangkara pada Kamis (27/10/2022).

“Kami sudah melakukan membuat laporan dugaan kekerasan seksual tersebut di Bareskrim Polri, kemarin dan diterima,” ujar Tegar.

Ia menyampaikan, pihaknya menunggu proses dari Kepolisian atas kasus tersebut.

Bahkan, kata Tegar, korban telah menjalani visum untuk menguatkan bukti dugaan kekerasan yang dialami korban.

“Kami menunggu hasil visum. Kami berharap pelaku segera diproses,” sebutnya.

Ditanya perihal kronologis hingga mahasiswa Jakarta tersebut menjadi korban kekerasan seksual, Tegar belum bersedia membeberkannya. Begitu pula ditanya terkait sudah berapa kali korban disodomi oleh pelaku.

“Untuk kronologis belum bisa saya sampaikan, begitu pula dengan yang lainnya. Kami saat ini fokus pada pemulihan trauma yang dialami korban,” imbuhnya.

“Korban juga belum banyak memberikan keterangan karena masih trauma,” kata Tegar menambahkan.

Sebelumnya, dunia pendidikan di Riau kembali dihebohkan dengan dugaan kasus pelecehan seksual. Kali ini, dugaan pelecehan itu disebut terjadi Universitas Islam Riau atau UIR.

Korbannya merupakan mahasiswa asal Jakarta yang tengah mengikuti program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM). Korban diduga disodomi oleh dua mahasiswa lainnya di asrama perguruan tinggi islam swasta tersebut.

Humas UIR, Harry Setiawan mengaku, telah mengetahui isu dugaan pelecehaan seksual yang tengah beredar di masyarakat. Ia tak menampik, isu tersebut mengarah ke kampus tempatnya bekerja.

“Yang dituduhkan orang di Twitter itu, memang menujunya ke kita (UIR). Karena, hanya memang UIR ditunjuk Ristekdikti untuk melaksanakan PMM,” kata Harry, Jumat (28/10/2022).

Harry menyampaikan, terhadap permasalah itu pihaknya telah menindaklanjutinya. Pihaknya kata dia, tengah melakukan proses mitigasi untuk menemukan fakta terkiat dugaan pelecahan seksual tersebut.

“Kami sudah merespon itu (dugaan pelecehan seksual, red). Sejak tiga hari yang lalu, sudah mitigasi dan saat ini sedang running metting mendengar kronologis dari tim koodinator PMM dan dosen,” jelasnya.

Ditanya terkait mahasiswa yang menjadi korban apakah sudah dipulang ke Jakarta, Humas UIR mengaku, belum dapat memastikannya

“Kita belum tahu, dan tidakbisa menspekulasikannya. Karena proses masih berjalan. Kita masih mitigasi dan masih mencari informasi ini seperti apa,” pungkas Harry.

Adanya kabar seorang mahasiswa diduga disodomi berawal dari cuitan salah seorang pengguna Twitter @mazzini_gsp. Ia menceritakan, bahwa mahasiswa asal Jakarta mengikuti program PMM di kampus islam di Riau mendapatkan tindakan tak senonoh.

"Dunia makin gila. Mahasiswa kampus Islam di Jakarta lagi pertukaran pelajar di kampus Islam di Riau, malah disodomi sama dua mahasiswa sono saat di asrama kampus. Akhirnya korban cerita sama ibunya. Si ibu tahan minjem uang buat evakuasi anaknya dari Riau ke Jakarta," isi cuitannya.

“Kronologis nanti lagi disusun, kalau sudah ready pasti dilempar,” sambung cuitan @mazzini_gsp.

Kontributor : Riri Radam

Load More