Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Minggu, 23 Oktober 2022 | 16:57 WIB
Ketum PA Arist Merdeka Sirait (Youtube/Deddycorbuzier)

SuaraRiau.id - Kasus KDRT Rizky Billar dan Lesti Kejora membuat heboh publik. Bagaimana tidak, perkara yang sebelumnya mendapat dukungan lantaran keberanian Lesti malah berujung damai usai pencabutan laporan.

Keputusan Lesti Kejora yang mendadak mencabut laporan setelah Rizky Billar ditetapkan sebagai tersangka dan sempat ditahan membuat sejumlah pihak kecewa.

Salah satunya adalah Ketua Komnas Perlindungan Anak (PA), Arist Merdeka Sirait yang mengakui kekesalannya terhadap tindakan cabut laporan dengan alasan demi anak.

Lesti Kejora dan Rizky Billar menggelar perdamaian di Polres Metro Jakarta Selatan, Selasa (18/10/2022) malam. [Rena Pangesti/Suara.com]

Arist Merdeka mengungkapkan bahwa hal tersebut merupakan salah satu bentuk dari eksploitasi anak dikarenakan Lesti Kejora dan Rizky Billar menggunakan anaknya sebagai tameng,

Padahal menurut Arist Merdeka, alasan seutuhnya adalah Lesti Kejora masih mencintai Rizky Billar.

"Ketika Lesti Kejora melaporkan kasus KDRT yang dilakukan oleh suaminya dengan tuduhan perselingkuhan, itu penting ya saya tekankan perselingkuhan, bukan hanya kekerasan fisik dan verbal. Itu dia lakukan sebagai antiklimaks ternyata dari peristiwa-peristiwa kekerasan yang sebelumnya,” kata Arist Merdeka, dikutip dari MataMata.com, Jumat (21/10/2022).

Ia pun awalnya merasa respek kepada Lesti karena sudah berani melaporkan sang suami ke polisi atas kasus KDRT. Akan tetapi, dengan Lesti mencabut laporannya, itu membuat semua orang kecewa.

“Pertama tentu kita respek karena dia berani speak up terhadap kasus kekerasan dalam rumah tangga itu semua orang memuji itu kan. Tetapi kita dikecewakan, karena laporan yang pertama itu kan perselingkuhan dan kekerasan fisik maupun verbal,” tutur Arist.

Menurut Arist membeberkan anak sebagai alasan untuk bersatu kembali dengan Rizky Billar merupakan hal yang tidak tepat.

"Itu tidak ada alasan karena anakkan, yang ada perselingkuhan karena moral kan ini, lalu kekerasan fisik dan verbal, lalu dia melakukan perdamain setelah Polres Jakarta Selatan menetapkan sebagai tersangka dan perlu ditahan 20 hari ke depan. Tiba-tiba dia membuat perdamaian," sambungnya.

Lebih lanjut Arist malah menyebut hal yang dilakukan Lesti Kejora adalah manipulatif dan eksploitatif.

"Tetapi ketika ditanya beberapa media dan sebagainya dan di dalam perjanjian itu demi anak saya kaget, yang pertama saya respect sama Lesti Kejora dia berani speak up terhadap kekerasan dalam rumah tangganya, tetapi tiba-tiba ada alasan anak gitu loh, bukan saya tidak respect sama lesti yang mempersoalkan atau mempertimbangkan kepentingan anak tetapi yang saya pelajari ada peristiwa sebelumnya. Saya mengkategorikan itu manipulatif dan eksploitatif," ujar Arist.

Ditambah lagi menurut Arist tak ada hubungan laporan KDRT yang dibuat oleh Lesti Kejora kepada sang anak. Anaknya lebih membutuhkan ayah yang anti kekerasan dan perselingkuhan.

"Gak ada hubungan dengan anak itu sesungguhnya. Di Indonesia itu bapak yang dibutuhkan itu bapak yang anti kekerasan. Kalau itu hanya dia membutuhkan bapak yang seperti itu selingkuh apa lagi," tegas Arist Merdeka.

Load More