Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Rabu, 19 Oktober 2022 | 08:48 WIB
Ilustrasi pembangunan Tol Padang-Pekanbaru. [Dok.Covesia.com/Kemenkeu]

SuaraRiau.id - Sumatera Barat (Sumbar) segera memiliki dua ruas 'sirip' jalan tol yang terhubung ke Tol Trans Sumatera yaitu Tol Padang-Pekanbaru dan Tol Solok Selatan-Rengat.

"Tol Padang-Pekanbaru di wilayah Sumbar sedang dalam proses pembebasan lahan. Saat ini progres untuk seksi I Padang-Sicincin sudah mencapai 81 persen," kata Gubernur Sumbar Mahyeldi dikutip dari Antara, Selasa (18/10/2022).

Ruas tol lain yang sudah dalam perencanaan adalah ruas Solok Selatan-Rengat yang awalnya diusulkan oleh Bupati Dharmasraya.

Gubernur Mahyeldi mengatakan untuk Tol Padang-Pekanbaru, pihaknya sudah bertemu dengan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono untuk melaporkan progres pembebasan lahan yang sudah rampung hingga 81 persen.

"Kami sudah memasukkan surat resmi meminta Menteri PU PR memerintahkan kelanjutan pembangunan ruas itu dan langsung ditanggapi," ujar Mahyeldi.

Dari 81 persen lahan yang telah berhasil dibebaskan itu ada sekitar 20 km yang berada dalam satu hamparan, tidak tersebar dalam titik-titik terpisah seperti sebelumnya, sehingga kontraktor sudah bisa bekerja.

"Kami sampaikan untuk sisanya 19 persen lahan akan selesai dibebaskan pada Desember 2022," katanya.

Sementara itu untuk Tol Solok Selatan-Rengat awalnya diusulkan oleh Bupati Dharmasraya. Usulan awal itu adalah Tol Dharmasraya-Rengat. Namun karena potensi ekonomi yang luar biasa, dalam pertemuan dengan Menteri PUPR diputuskan pembangunan tol dari Solok Selatan-Rengat.

"Menteri sudah berjanji untuk memasukkan rencana itu dalam RPJMN 2024-2029," sebut Gubernur Mahyeldi.

Kepala Bappeda Sumbar, Medi Iswandi mengatakan saat pembangunan rampung nanti, Sumatera akan terhubung oleh jalan Tol Trans Sumatera mulai dari Aceh hingga Lampung. Hanya ada dua provinsi yang tidak dilewati oleh jalan tol yaitu Sumbar dan Bengkulu.

Ia menilai jalan tol itu adalah urat nadi perekonomian yang akan menjadi salah satu faktor utama untuk perkembangan daerah. Sumbar bisa jauh tertinggal dari provinsi tetangga yang dilewati tol bila tidak dicarikan solusi konkret.Solusi itu adalah pembangunan sirip tol dari Sumbar ke jalur utama Tol Trans Sumatera.

"Maka jika dua sirip tol di Sumbar ini terealisasi, akan sangat besar pengaruhnya bagi perekonomian Sumbar," ujarnya.

Ia optimistis Tol Solok Selatan-Rengat bisa lebih cepat proses pembangunannya karena sebagian besar lahan yang akan dilewati berada dalam HGU perusahaan.

"Perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan tersebut juga sangat membutuhkan akses tol, karena itu prosesnya tentu akan lebih mudah," ungkap dia. (Antara)

Load More