Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Minggu, 16 Oktober 2022 | 19:17 WIB
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran di Cengkareng Barat, Jakarta Barat, Sabtu (30/4/2022) malam. [Suara.com/Faqih Fathurrahman]

SuaraRiau.id - Kepala Sekretariat Presiden (KSP) Heru Budi Hartono akhirnya buka suara terkait Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran yang melakukan hubungan telepon saat menunggu pengarahan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Jumat (14/10/2022).

Heru Budi mengatakan telepon yang digunakan Irjen Fadil Imran merupakan milik Staf Protokoler Istana dan Fadil saat itu perlu mendapat informasi dari stafnya mengenai kondisi keamanan Jakarta yang merupakan tanggung jawabnya.

“Itu HP (handphone/telepon genggam) staf protokol yang bertugas,” kata Heru saat dihubungi Antara di Jakarta dikutip dari Antara, Minggu (16/10/2022).

Tangkapan layar video viral Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran angkat telepon dalam acara pengarahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk para pejabat Polri di Istana. [Twitter @paltiwest]

Tayangan video Fadil Imran saat bertelepon di Istana Negara menjadi polemik di media sosial dalam beberapa waktu terakhir.

Hal itu karena saat Jokowi memanggil seluruh petinggi Mabes Polri, kapolda, dan kapolres seluruh Indonesia ke Istana, para perwira polisi itu dilarang membawa telepon genggam, tongkat komando, hingga penutup kepala.

Para perwira polisi itu hanya boleh membawa alat tulis dan buku catatan.

Heru meluruskan bahwa telepon genggam yang dibawa Fadil merupakan milik Staf Protokoler Istana yang dihubungi staf Fadil.

“Pak Kapolda Metro kan perlu tahu kondisi keamanan Jakarta,” kata Heru.

Dalam arahannya kepada perwira kepolisian, Presiden Jokowi meminta seluruh jajaran Polri bekerja keras mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada kepolisian yang telah turun drastis.

Menurut Jokowi, sebelum ada peristiwa penembakan di Duren Tiga yang menyeret mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Indeks Kepercayaan Masyarakat menempatkan Polri di puncak teratas saat itu.

Load More