Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Senin, 03 Oktober 2022 | 08:39 WIB
Komentator Sepak Bola Indonesia, Valentino Simanjuntak. (Instagram/@radotvalent)

SuaraRiau.id - Valentino Simanjuntak resmi memutuskan mundur dari host dan komentator di BRI Liga 1 2022/2023 usai tragedi Kanjuruhan yang memakan banyak ratusan korban jiwa.

Laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur meninggalkan cerita pilu bangsa Indonesia bahkan dunia.

Pasca pertandingan tersebut terjadi peristiwa maut yang menewaskan 100 orang lebih. Gas air mata diduga menjadi pemicunya lantaran banyak penonton yang sesak nafas dan pingsan.

Aparat keamanan menembakkan gas air mata untuk menghalau suporter yang masuk lapangan usai pertandingan sepak bola BRI Liga 1 antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). [ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto]

Tragedi Stadion Kanjuruhan disebut menjadi insiden maut terbesar kedua sepanjang sejarah sepakbola dunia.

Presenter Valentino Simanjuntak menanggapi tragedi Kanjuruhan tersebut. Ia mengatakan bahwa Arema FC vs Persebaya adalah salah satu pertandingan BRI Liga 1 terbaik yang pernah ia bawakan.

Namun, Valentino tak menyangka bahwa usai tim tamu Persebaya meraih poin penuh, akan terjadi kerusuhan yang memakan korban jiwa.

Dari tragedi ini, ia memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai host dan komentator BRI Liga 1 2022/2023 terhitung sejak Minggu 2 Oktober 2022.

"Kemarin malam adalah salah satu pertandingan terbaik di Liga 1 yang saya bawakan, tapi tak menyangka beberapa saat kemudian dan sampai pagi mendengar kabar yang begitu menyedihkan untuk sepakbola Indonesia bahkan dunia," kata Valentino Simanjuntak, dikutip Hops.id--jaringan Suara.com dari caption postingan Instagram @radtvalent, Senin (3/10/2022).

"Sepanjang hari ini, kegelisahan dan frustrasi saya dari apa yang terjadi meyakinkan saya membuat keputusan ini," lanjutnya.

Ia menambahkan bahwa seluruh pihak diminta untuk tidak saling menyalahkan karena saat ini adalah saatnya untuk melakukan tanggungjawab masing-masing untuk kepentingan kemajuan sepakbola Indonesia.

"Hentikan saling menyalahkan, saatnya semua melakukan tanggungjawabnya masing2 u/ keadaan saat ini dan yang kita harapkan di masa depan u/ kemajuan sepakbola Indonesia," tulisnya lagi.

Valentino Simanjuntak dalam postingan di Instagram pribadinya, membuat official statement yang terdiri dari enam poin. Pertama ia menjabarkan bahwa tragedi di Stadion Kanjuruhan ini bukan menjadi tragedi bagi seluruh insan sepakbola, tetapi juga bagi warga masyarakat Indonesia yang telah menjadi perhatian internasional.

"Bahwa saya sebagai bagian dari insan sepakbola nasional merasa prihatin dan sedih yang mengakibatkan semangat/hasrat untuk berpartisipasi dalam program BRI Liga 1 2022/2023 sudah pada titik terendah saya sebagai host dan komentator program sepakbola,” kata Valentino Simanjuntak, dikutip Hops.ID dari postingan official statement pengunduran diri di Instagram pribadi miliknya.

"Bahwa saya menyampaikan pengunduran diri sebagai host dan komentator program BRI Liga 1 2022/2023 terhitung sejak 2 Oktober 2022," lanjutnya.

Sikap ini ia tunjukkan sebagai bentuk rasa simpati dan empati kepada korban dan seluruh insan sepakbola tanah air.

Valentino Simanjuntak juga mengatakan bahwa menyaksikan sepakbola sejatinya adalah hiburan dan silaturahmi alat pemersatu bangsa, bukan sebaliknya.

"Bahwa sikap tersebut juga sebagai bentuk rasa simpati dan empati saya kepada para korban serta seluruh insan persepakbolaan nasional,” tambahnya.

“Menyaksikan pertandingan sepakbola sejatinya dapat menjadi sarana hiburan, pengaplikasioan nilai rivalitas sportif, sekaligus menjadi momen silaturahmi sebagai alat pemersatu bangsa," imbuh Valentino.

Terakhir, ia mengajak seluruh insan sepakbola Indonesia untuk mengembalikan tujuan sepakbola melalui rivalitas sportif yang aman dan nyaman.

"Mari sama-sama kita kembalikan tujuan dari sepak bola yaitu pencapaian prestasi melalui rivalitas sportif serta kebanggaan dan hiburan bagi yang menyaksikan dengan aman dan nyaman." paparnya.

Diketahui, tragedi Stadion Kanjuruhan menewaskan 125 orang, dua di antaranya anggota polisi yang bertugas dalam pengamanan.

Load More