Fabiola Febrinastri | Iman Firmansyah
Rabu, 14 September 2022 | 12:45 WIB
Ilustrasi musim pancaroba. [Istimewa]

SuaraRiau.id - Anda mungkin merasakan jika anak-anak, terutama yang pergi sekolah tatap muka atau banyak kegiatan di luar jadi lebih mudah sakit. Ramai di media sosial curhatan ibu-ibu yang mengatakan kalau anaknya mengalami batuk dan pilek. Baru sembuh sebentar, bisa sekolah lagi, namun akhirnya sakit lagi. Entah tertular atau kondisi imun yang memang sedang tidak terlalu baik.

Hal ini berbeda jauh dengan dulu ketika anak-anak sekolah di rumah saja. Meski bosan tapi anak-anak justru jarang sakit karena paparan dari luar juga minim. Selain itu saat pandemic, orang tua sangat concern pada anak dan rajin memberi tambahan vitamin. Ada berbagai merk vitamin untuk anak usia 15 tahun, 10 tahun, 5 tahun, bahkan bayi. Bermacam-macam vitamin tersebut bisa Anda dapatkan secara online di aplikasi Blibli.

Sekarang, tidak hanya kondisi imunitas saja, musim pancaroba pun perlahan datang. Suasana di luar rumah yang terkadang panas dan tiba-tiba berubah menjadi dingin memberikan efek yang lumayan kepada anak-anak. Akhirnya, berbagai penyakit bermunculan mulai dari batuk, pilek, demam, diare, dan juga muntah-muntah.

Meski pada akhirnya anak-anak bisa sembuh, sakit merupakan kondisi yang tidak menyenangkan. Terlebih bagi orangtua karena ketika sakit anak-anak relatif lebih mudah menangis, sulit makan, dan tidak bisa diajak negosiasi.

Baca Juga: vivo Indonesia Keluarkan Ponsel Teranyar Rp 11 Juta dan Rp 15 Juta

Lalu, bagaimana cara menjaga kesehatan anak di musim pancaroba seperti ini? Anda mungkin memerlukan tips ini karena lebih baik mencegah daripada mengobati. Bila disuruh memilih, Anda tentu lebih bersedia melakukan hal-hal yang membuat anak Anda tetap sehat.

Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan:

1.    Membuka Jendela Kamar Anak

Kamar yang lembab menjadi favorit kuman, bakteri, maupun virus untuk berkembang biak. Namun tidak hanya itu saja, nyamuk demam berdarah juga sangat suka dengan suasana kamar yang lembab dan gelap.

Oleh karena itu, pastikan Anda membuka jendela kamar anak minimal di pagi hari agar terjadi pergantian udara. Sirkulasi udara yang baik membuat hawa yang sebelumnya berisi kuman bakteri terbawa keluar dan digantikan dengan yang udara yang lebih segar.

Baca Juga: Orang Tua Jadi Kunci Penting Penanganan Stunting dalam Tingkat Keluarga

2.    Ajarkan Anak Untuk Cuci Tangan

Mencuci tangan adalah salah satu bentuk pencegahan yang paling ampuh ketika menghadapi virus dan bakteri apapun. Tangan menjadi media bagi virus dan bakteri untuk menempel karena hampir semua aktivitas pasti menggunakan tangan.

Anda tidak akan bisa mencegah anak untuk tidak menyentuh apapun. Terlalu banyak larangan akan membuat tumbuh kembangnya menjadi tidak optimal. Biarkan anak menyentuh mainan, pensil, meja, buku, atau benda-benda apapun. Namun setelahnya, ajak mereka untuk mencuci tangan dengan sabun. Terutama ketika hendak makan.

Anda bisa menjelaskan kalau air yang mengalir dan juga sabun sangat efektif untuk membunuh kuman, virus, serta bakteri yang sebelumnya menempel di tangan. Setelah mencuci tangan, anak Anda jadi lebih aman untuk makan.

3.    Menjaga Asupan Makanan

Selain mencuci tangan, menjaga asupan makanan tentu saja perlu. Hal ini akan membantu memelihara kesehatan anak dari dalam. Asupan yang baik untuk anak tentu saja makanan sehat berupa sayuran, buah-buahan, serat, dan juga protein.

Apabila anak Anda kurang bisa menerima makanan tersebut, Anda bisa mengakalinya dengan membuat jus atau camilan yang menggunakan bahan dasar buah serta sayur. Jangan lupa untuk menjelaskan ke anak bahwa jenis-jenis makanan tersebut sangat baik bagi kesehatan, terutama pencernaan.

Hindari makanan yang tinggi gula dan juga lemak. Namun ingat, bahwa selain asupan, amat penting memastikan bahwa anak juga mendapatkan cairan yang cukup. Air putih adalah cairan terbaik untuk anak dan kesehatan ginjal mereka.

4.    Istirahat Cukup

Tahukah Anda bahwa tidur yang cukup sangat bermanfaat bagi anak? Jadi, tidur di malam hari ataupun di siang hari ternyata memiliki pengaruh pada produksi hormon pertumbuhan anak. Selain menjadi sarana relaksasi tubuh, tidur yang cukup juga membuat anak lebih bahagia.

Anak yang bahagia akan membuat daya konsentrasi ketika belajar menjadi semakin baik. Oleh karena itu, pastikan anak Anda mendapatkan tidur yang berkualitas, bukan hanya kuantitas. Anak Anda mungkin bisa tidur malam selama 8 jam, namun sering terbangun setiap beberapa menit. Hal ini juga terhitung tidak baik.

Sebelum tidur pastikan anak sudah menyikat gigi dan membersihkan diri. Rapikan tempat tidur anak dan redupkan kamar. Pastikan juga anak sudah mendapatkan makan malam atau akan siang. Perut terisi serta suasana nyaman akan membantu anak tidur lebih nyenyak.

5.    Ajak Olahraga Secara Teratur

Anda mungkin kasihan dengan padatnya aktivitas belajar anak. Namun jangan lupa untuk mengajak anak beraktivitas fisik alias olahraga di waktu-waktu senggang mereka. Seperti pagi hari sebelum sarapan atau di sore hari.

Aktivitas fisik yang dilakukan pun bisa sederhana saja seperti berjalan kaki, bermain basket, badminton di rumah, senam sehat gembira, atau bermain sepeda. Meski terlihat sederhana, olahraga membuat otot-otot menjadi lebih kuat, fisik tetap segar, dan membantu tidur menjadi semakin nyenyak, dan daya pikir lebih segar.

Nah, itulah beberapa tips untuk menjaga kesehatan anak pada musim pancaroba. Jangan lupa, untuk beli vitamin buat anak original hanya melalui Blibli.

Load More