Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Sabtu, 10 September 2022 | 08:05 WIB
Habib Bahar Smith. [YouTube/Refly Harun]

SuaraRiau.id - Kasus pembunuhan berencana Brigadir J hingga kini masih dalam proses hukum. Perkara ini diketahui melibatkan mantan Kadiv Propam Polri Irjen Fredy Sambo bersama sang istri, Putri Candrawathi.

Kasus penembakan yang menyeret sejumlah petinggi polisi tersebut masih misteri. Pasalnya, keterangan yang terlontar dari para tersangka termasuk Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi selalu berubah-ubah.

Kasus Ferdy Sambo pun dinilai berbelit-belit yang spontan membuat publik merasa gregetan.

Tersangka Irjen Ferdy Sambo dan istrinya, Putri Candrawathi saat rekonstruksi pembunuhan Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (30/8/2022). [Suara.com/Alfian Winnato]

Tak hanya itu, Putri Chandrawathi yang tak ditahan meski tersangka selalu dibanding-bandingkan dengan yang dialami Angelina Sondakh dan almarhumah Vannesa Angel.

Di sisi lain, kejadian tersebut menyinggung soal kasus KM 50 yang mengorbankan 6 laskar FPI. Sejumlah pihak mendesak kasus KM 50 kembali dibuka.

Begitu pun yang terlontar dari Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo bahwa kasus KM 50 belum tutup buku.

Penceramah vokal yang kerap mengkritik pemerintah, Habib Bahar Smith ikut buka suara menyinggung kasus KM 50.

“Kasus yang sekarang diungkap, yaitu kasus Ferdi Sambo yang telah ditahan. Makarollah! Itu adalah makar dari Allah. Mereka berusaha menutup-nutupi KM 50, Allah balas. Persis CCTV mati. Konferensi pers polisi, isinya bohong semua!” kata Habib Bahar dikutip dari Hops.id--jaringan Suara.com dari Youtube tvOneNews, Sabtu (9/9/2022).

Seisi ruang pun terdiam terpaku saat mendengarkan ungkapan tersebut. Karena sejak awal, sebelum terungkapnya kasus Sambo ini, Habib muda tersebut sudah yakin betul bahwa banyak kebohongan pada konferensi pers polisi tentang KM 50.

“Dan semua percaya dengan konferensi pers polisi tentang KM 50, sedangkan konferensi pers tentang Brigadir J yang meninggal, itu isinya bohong, semua terungkap ketika Barada E mengakuinya. Oleh karenanya sekali lagi saya bilang, kebohongan, kepalsuan, kemunafikan, dan saya tetap pada prinsip saya. Saya akan selalu menyampaikan kebenaran, saya tidak bersalah, karena yang saya sampaikan itu benar adanya, 6 laskar dibantai, disiksa dengan biadab!” lanjutnya.

Dengan dibebaskannya Habib Bahar atas tuduhan kebohongan, maka semakin kuat pula dugaan bahwa kasus KM 50 lah yang penuh dengan kebohongan. Hingga akhirnya, kasus Sambo ini semakin membuka titik terang keadilan, atas terbunuhnya 6 laskar FPI di KM 50.

Semua pihak yang memiliki naluri kemanusiaan tentu tidak ingin melihat lagi adanya pertumpahan darah di negri ini. Semoga ke depannya, negeri ini bisa aman, tentram, damai, dan sejahtera. Amin.

Load More