SuaraRiau.id - Seorang ibu melaporkan kematian anaknya yang terjadi di sebuah Pondok Pesantren (Ponpes) di Ponorogo, Jawa Timur ke layanan pengaduan Hotman Paris #Hotman911 Palembang.
Hal ini diunggah oleh Hotman Paris Hutapea melalui sebuah unggahan video singkat di media sosial pribadinya @hotmanparisofficial, Minggu (04/09/2022).
Pada video tersebut, sang ibu menyebutkan bahwa anak laki-lakinya merupakan siswa berprestasi.
"Anak berprestasi dia bang, anak berprestasi," ujarnya.
Hotman Paris menyebutkan, adanya dugaan tindak penganiayaan terhadap korban yang meninggal di Ponpes tersebut, yang mengakibatkan korban meninggal dunia.
"Anak pertama ibu ini meninggal di suatu pesantren diduga korban penganiayaan. Sudah dikubur, dia memohon perhatian, memohon keadilan datang ke Hotman Paris di Palembang. Tapi kejadiannya di Ponorogo. Kita belum tahu siapa pelakunya. Kejadiannya di dalam pesantren," terang Hotman dalam video dilihat pada Senin (5/9/2022).
Sementara itu, dijelaskan juga bahwa pihak pesantren baru memberikan informasi kepada keluarga korban beberapa jam setelah korban meninggal dunia.
"Jadi meninggalnya jam 6, dikabarin pihak pesantrennya jam 10 pagi," kata salah seorang saksi.
Hotman Paris juga berjanji akan menanggapi kasus tersebut.
"Nanti kita tanggapi ya," kata Hotman Paris.
Sejumlah warganet meminta kasus dugaan kekerasan tersebut harus diusut. Salah satunya disampaikan oleh @ald***.
"Harus di usut, gabisa nih, udah sering banget embel embel didik dalam kekerasan begini nih," tulisnya.
"Bantu usut tuntas biar gak merajalela kejahatan bang," timpal @ade***.
"Saya do'akan, semoga si ibu segera mendapatkan keadilan untuk anak nya, se adil2nya, hidup ini memang terkadang menyakitkan dan tidak adil, tapi itulah hidup, kita harus berikhtiar terus agar Tuhan pun memberikan pertolongan ya untuk kita," imbuh @ell***.
Kontributor : Anggun Alifah
Berita Terkait
-
Hotman Paris Unggul Jauh, Sosok Ini Bandingkan Prestasi dengan Farhat Abbas
-
Farhat Abbas Kalah Jauh, Orang Ini Nilai Hotman Paris Lebih Berprestasi sebagai Advokat
-
BRI Insurance Komitmen Tingkatkan Inklusi Asuransi Syariah, Sasar Pesantren
-
Hotman Paris Bakal Bantu Siswa yang Disuruh Sujud dan Menggongong oleh Ivan Sugianto: Tenang Bu!
-
Mau Bentuk Dirjen Pesantren, Menag: Pesantren Harus Jadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri
Terpopuler
- Keponakan Megawati jadi Tersangka Kasus Judol Komdigi, PDIP: Kasus Alwin Jabarti Kiemas Contoh Nyata Politisasi Hukum
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Hukum Tiup Lilin Dalam Islam, Teganya Geni Faruk Langsung Padamkan Lilin Ultah saat Akan Ditiup Ameena
- Kevin Diks: Itu Adalah Ide yang Buruk...
- Sebut Jakarta Bakal Kembali Dipimpin PDIP, Rocky Gerung: Jokowi Dibuat Tak Berdaya
Pilihan
-
Setelah Pilkada, Harga Emas Antam Meroket Jadi Rp1.513.000/Gram
-
Mempelajari Efektivitas Template Braille pada Pesta Demokrasi
-
Ingat! Penurunan Harga Tiket Pesawat Domestik 10 Persen Hanya Berlaku Hingga 3 Januari
-
Uji Tabrak Gagal Raih Bintang, Standar Keamanan Citroen C3 Aircross Mengkhawatirkan
-
Erick Thohir Sebut Aturan Kredit Pembiayaan Rumah Ribet, Target Prabowo Dibawa-bawa
Terkini
-
Inovasi E-Break, PHR Hemat Biaya Produksi Balam South Rp29 Miliar
-
Hari Pencoblosan, KPU Riau Ungkap Larangan untuk Pemilih dan Lembaga Survei
-
Intip Snack Emping Jagung Nasabah PNM Mekaar yang Diborong Wapres Gibran
-
Jaga Keamanan Masa Tenang Pilkada, Polres Siak-Instansi Terkait Patroli Skala Besar
-
Hari Guru, Begini Jejak Kisah Guru di Balik Kesuksesan Para Engineer PHR