
SuaraRiau.id - BNPB melaporkan dua petugas keamanan industri perkapalan meninggal dunia terkena reruntuhan bangunan pos sekuriti yang roboh diterjang angin kencang.
Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyatakan bahwa kejadian akibat cuaca ekstrim tersebut terjadi di Desa Pangke, Kecamatan Meral barat, Karimun, Kepulauan Riau (Kepri).
"Selain di Desa Pangke, fenomena yang serupa juga terjadi di Desa Pongkar, Kecamatan Tebing. Cuaca ekstrem yang ditandai dengan hujan disertai angin kencang itu telah merusak 43 unit rumah, yang mana 4 unit di antaranya mengalami rusak berat," kata Abdul dikutip dari Antara, Kamis (21/7/2022).
Data visual yang diterima oleh Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BNPB dari BPBD Karimun, beberapa bangunan rumah milik 43 KK mengalami kerusakan di bagian dinding hingga atap. Beberapa rumah bahkan roboh hingga rata dengan tanah.
"Sebagai bentuk upaya percepatan penanganan pascabencana tersebut, BPBD Kabupaten Karimun bersama instansi terkait telah turun ke lokasi terdampak untuk asesmen dan membantu pemulihan serta pembersihan puing bangunan," kata dia.
Cuaca berawan hingga hujan ringan masih berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Karimun pada Kamis (21/7/2022) hingga malam nanti, sebagaimana menurut prakiraan cuaca oleh BMKG.
Menyikapi hal itu, BNPB mengimbau kepada seluruh pemangku kebijakan di daerah bersama masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan.
Upaya mitigasi seperti pemangkasan ranting dan cabang pohon, pemantauan dan penertiban baliho atau papan reklame, penguatan struktur bangunan rumah dan gedung, penataan kembali kabel listrik dan jaringan komunikasi serta memberikan sosialisasi kepada masyarakat dapat dilakukan secara berkala.
Di samping itu, untuk mengurangi risiko bencana hidrometeorologi lainnya seperti banjir dan tanah longsor, maka upaya mitigasi seperti normalisasi sungai, susur sungai, pembersihan sungai dari sumbatan sampah, sosialisasi kepada masyarakat dan memantau perkembangan cuaca agar dilakukan secara rutin.
BNPB juga mengimbau masyarakat yang tinggal di sekitar lereng tebing dan bantaran sungai agar lebih meningkatkan kewaspadaan. Apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi dengan durasi lebih dari satu jam, maka diimbau agar evakuasi sementara secara mandiri ke lokasi yang lebih aman. (Antara)
Berita Terkait
-
Gujarat Siaga Merah: Gelombang Panas Ekstrem Mengancam Saurashtra dan Kutch!
-
Bencana Hidrometeorologi Mengintai Yogyakarta, Status Siaga Diperpanjang!
-
Kisah Karimun Wagon R Bak Bumi dan Langit: Di Indonesia Disuntik Mati, Di Negara Ini Laris Manis
-
H+3 Lebaran: Mayoritas Kota Besar Diguyur Hujan Ringan Hingga Petir
-
Misi Kemanusiaan di Tengah Lebaran, Tim Aju BNPB Terbang ke Myanmar Pasca Gempa
Terpopuler
- Selamat Datang Shin Tae-yong! Tak Sabar Bertemu di Bali Jelang TC Timnas Indonesia
- Selamat Tinggal Ole Romeny dan Marselino Ferdinan, Bos Oxford Kasih Isyarat
- Pemain Asing PSM Makassar: Sepak Bola Indonesia Hanya Cocok untuk Cari Uang, Bukan Main Serius
- Selamat Datang Mauro Zijsltra! Mau Sumpah WNI Timnas Indonesia Debut di Tim Senior FC Volendam
- 7 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 6 GB Terbaik Mei 2025
Pilihan
-
Mobil Listrik Polytron G3 Diluncurkan: Harganya di Bawah Rp 300 Juta, Baterai Pakai Sistem Sewa
-
Olok-olok Sepak Bola Indonesia, Erick Thohir 'Usir' Yuran Fernandes
-
Kapolres Sragen Garansi Hukuman Berat Predator Anak, Pasal Berlapis Menanti Guru Agama Bejat
-
Terungkap Modus Guru Agama di Sragen Cabuli Siswi SD, Berawal dari Kegiatan Ini
-
Sragen Gempar! Guru Agama Bejat Cabuli Siswi SD 21 Kali di Kelas
Terkini
-
Remaja Tewas usai Tertembak Oknum ASN di Pekanbaru, Ini Kronologinya
-
Buruan Buka DANA Kaget Hari Ini, Siap-siap Ditransfer Rp350 Ribu
-
Harga Emas Antam Menguat Hari Ini, Tembus Rp1,93 Juta per Gram
-
Kompak Meroket, Berikut Daftar Harga Emas di Pegadaian Hari Ini
-
CEK FAKTA: Kabar Ustaz Abdul Somad Dibaptis di Pantai, Benarkah?