Scroll untuk membaca artikel
Eliza Gusmeri
Jum'at, 01 Juli 2022 | 10:48 WIB
Ayu Anjani dan adiknya, Anne Aprii [Suara.com/Rena Pangesti]

SuaraRiau.id - Ibu dan adik Ayu Anjani menjadi korban dalam peristiwa tenggelamnya kapal di perairan Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, Selasa (28/6/2022).

Ayu Anjani mendapat informasi bahwa para kru diduga mabuk. Itulah mengapa mereka terlelap sepanjang malam.

"Posisi kru kapal itu tuh katanya adik aku habis mabuk," ujar Ayu Anjani, melansir matamata.

Saat kapal dalam kondisi miring, air sudah masuk hingga setengah kaki.

Baca Juga: Ayu Anjani Curiga Ada Faktor Sengaja atas Tewasnya Ibu dan Adik di Labuan Bajo, Ini Analisanya

"Kapten tuh (baru bangun) masih kucek mata, matanya masih merah," kata Ayu Anjani.

Kondisi ini pula yang akhirnya menyebabkan adik-adik beserta ibunya tidak ke Pulau Padar pada saat itu.
Padahal, untuk menuju ke tempat itu, mereka seharusnya berangkat sekira pukul 03.00.

"Tapi mereka (kru) nggak bangun sampai jam setengah enam pagi," kata artis 31 tahun ini.

Padahal kata Ayu Anjani, jika awak kapal sudah bangun, kecelakaan itu mungkin saja tidak terjadi.
Sebab kapal yang miring, bisa distabilkan dengan mesin yang menyala.

"Kalau bangun, dia pasti menyalakan mesin, banting setir. Biar air nggak masuk," kata Ayu Anjani.

Baca Juga: Mati Syahid, Ibu Ayu Anjani Sempat Bahas Meninggalnya Eril Sebelum Tenggelam di Labuan Bajo

Sayang, harapan itu pupus. Sampai akhirnya air masuk ke kapal, semua orang menyelamatkan diri tapi adik dan ibu Ayu Anjani luput dari pantauan.

Atas kelalaian ini, Ayu Anjani bertindak tegas. Ia melaporkan seluruh awak kapal ke pihak berwajib.

Load More