Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Kamis, 30 Juni 2022 | 11:10 WIB
Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana tiba di Peron 1 Stasiun Central Kyiv, Ukraina sekitar pukul 08.50 waktu setempat, Rabu (29/6/2022). [ANTARA/Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden]

SuaraRiau.id - Ibu Negara Iriana mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam lawatannya ke Ukraina baru-baru ini.

Menurut Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Siti Ruhaini Dzuhayatin, ikutnya Iriana memberi pesan kesungguhan dan ketulusan misi damai Presiden Jokowi.

"Kebersamaan Ibu Iriana dan Presiden Jokowi menampilkan keseharian nyata, apa adanya, rileks, dan hangat. Gestur ini membawa pesan damai yang kuat agar konflik segera berakhir dan rakyat dapat kembali pada kehidupan normal," kata Ruhaini dikutip dari Antara, Kamis (30/6/2022).

Iriana Joko Widodo kunjungi korban perang Ukraina. [sekretariat presiden / YouTube]

Kehadiran Iriana mendampingi Jokowi ke Kyiv, Ukraina, menjadikan kunjungan tersebut seperti lawatan persahabatan kepada keluarga yang sedang menghadapi masalah serta siap untuk berbagi mencari solusi.

Terlebih, tambahnya, Presiden Jokowi meyakini pembicaraan antarkepala negara menjadi lebih efektif jika dilakukan melalui diplomasi halus atau soft diplomacy yang mengedepankan perasaan dan kedekatan emosional.

Guru Besar bidang Hak Asasi Manusia dan Gender Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta itu juga menilai keteguhan Iriana mendampingi Jokowi membawa pesan tentang pentingnya keterlibatan perempuan dalam proses perdamaian.

Sebab, menurutnya, perempuan sering menjadi korban dan menanggung beban ganda pada setiap konflik, namun peran dan kepentingannya kerap terlupakan.

Dalam banyak kasus, katanya, keterlibatan perempuan di setiap resolusi konflik berhasil mempercepat tercapainya perdamaian secara hakiki.

"Karena perempuan lebih memikirkan dan mementingkan aspek proteksi kemanusiaan ketimbang sekadar ambisi dan kepentingan politis," katanya.

Ruhaini juga berpandangan peran aktif dan kontribusi nyata Jokowi dan Iriana dalam misi damai di Ukraina semakin mengukuhkan posisi Indonesia sebagai pemrakarsa Gerakan Non-Blok yang menyuarakan kemandirian, menentang sistem pemisahan ras, dan tidak berpihak pada pakta militer mana pun.

"Kita ikut bangga sebagai bangsa, menyaksikan Presiden dan Ibu Negara mengambil peran aktif dalam misi damai dan berkontribusi nyata membawa bantuan kemanusiaan di Ukraina," tambahnya.

Ibu Negara Iriana turut mendampingi Presiden Jokowi dalam misi perdamaian ke Ukraina, Rabu (29/6/2022).

Iriana, secara simbolis, menyerahkan bantuan kemanusiaan berupa obat-obatan kepada Pusat Ilmiah dan Bedah Endokrin, Transplantasi Organ dan Jaringan Endokrin Ukraina, Kyiv.

Sebelumnya, Iriana bersama Jokowi juga melihat langsung kehancuran Kota Irpin di Kompleks Apartemen Lipky akiba.

"Keputusan keikutsertaan Ibu Negara tentu memerlukan pertimbangan dan koordinasi yang intensif antara pihak Indonesia dengan pihak Ukraina, mengingat situasi dan kondisinya sangat dinamis dan tidak pasti," ujarnya. (Antara)

Load More