SuaraRiau.id - Konflik dualisme kepengurusan koperasi menyebabkan aksi penyerangan oleh sekelompok pria terhadap warga di Kampar pada Minggu (19/6/2022) berujung damai.
Konflik antara Koperasi Iyo Basamo kubu Yuslianti dan kubu Hermayalis akhirnya diselesaikan dengan ditandatanganinya surat kesepakatan bersama yang dimediasi Ketua Lembaga Adat Kampar Yusri, Senin (20/6/2022) sore.
Konflik ini diketahui berujung pertikaian mengakibatkan belasan orang terluka dan 17 pria ditangkap polisi itu terjadi di Desa Terantang.
Dalam mediasi, dihadiri oleh Kapolres Kampar AKBP Rido Purba, Kepala Kesbangpol Mahadi, dan ninik mamak Kenegerian Terantang, Kampa, dan Tambang yang dilaksanakan di Balai Adat Kampar.
Saat mediasi, Yusri sangat menyayangkan adanya konflik yang terjadi, mengingat hal ini sangat merugikan masyarakat di Desa Terantang dan Kecamatan Tambang.
Adanya konflik tersebut, mendorong Bupati Kampar Kamsol bersama forkopimda mengadakan rapat terbatas yang akhirnya meminta Ketua Lembaga Adat Kampar untuk menyelesaikan persoalan tersebut dengan melakukan mediasi.
Ia menjelaskan bahwa konflik ini sebenarnya sudah terjadi selama 15 tahun, dan hari ini pemerintah daerah telah memfungsikan "tali bapilin tigo" dengan menyerahkan persoalan kepada datuk adat karena ini merupakan persoalan adat.
"Ini menurut kami penghargaan adat yang sangat luar biasa, dan hari ini kita sudah duduk bersama dengan ninik mamak Kenegerian Kampa, Terantang, dan Tambang dengan Koperasi Iyo Basamo kubu Hermayalis dan Yuslianti," katanya pula.
Ada empat poin yang disepakati oleh kedua pihak yang bertikai dalam surat perdamaian itu.
Poin pertama, para pihak sepakat untuk mengakhiri konflik Koperasi Iyo Basamo secara damai dan tidak akan mengakomodir pihak mana pun.
Kedua, meminta kepada kedua belah pihak, baik pihak Hermayalis dan pihak Yuslianti agar segera mengosongkan lahan perkebunan sawit.
Ketiga, untuk sementara kepengurusan koperasi dinyatakan dibekukan dan operasional diambil alih oleh PTPN V sampai terbentuk kepengurusan koperasi yang baru
Keempat, meminta kepada pucuk Kenegerian Tambang, Terantang, dan Kampa melakukan mediasi segala permasalahan yang ada di lapangan.
Yusri menyebutkan bahwa kesepakatan tersebut sudah sangat sempurna untuk disepakati.
"Kalau kesepakatan ini sudah dipatuhi oleh kedua belah pihak, maka insya Allah tidak akan terjadi lagi persoalan yang nantinya akan menyebabkan konflik," ujarnya.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Warga Kampar Diserang Gerombolan Pria Bersenjata, DPRD Riau: Teringat Film Killing Fields
-
Belasan Pria Akhirnya Dibekuk Terkait Penyerangan Puluhan Warga di Kampar
-
Di Hadapan Aparat, Gerombolan Pria Beringas Serang Warga Kampar Pakai Samurai
-
Dualisme Koni Balikpapan Disorot Wali Kota Rahmad Mas'ud, Beberkan Fakta Para Atlet Tidak Terurus
-
Wanita di Riau Jadi Korban Penyerangan Preman Bayaran Terkait Konflik Lahan Sawit
Terpopuler
- Jelang Lawan Timnas Indonesia, Pemain China Emosi: Saya Lihat Itu dari Kamar Hotel
- 9 Mobil Bekas Murah Sekelas Alphard Mulai Rp 60 Juta: Captain Seat Nyaman Selonjoran
- 5 Rekomendasi Moisturizer untuk Usia 50 Tahun ke Atas: Wajah Jadi Lembap dan Awet Muda
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 7 Mobil Bekas Toyota-Suzuki: Harga Mulai Rp40 Jutaan, Cocok buat Keluarga Kecil
Pilihan
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
-
Hadapi Jepang, Patrick Kluivert Akui Timnas Indonesia Punya Rencana Bagus
-
Usai Tepuk Pundak Prabowo Subianto, Kini Handphone Ole Romeny Disita
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Jumbo Terbaru Juni 2025
-
Ustaz Yahya Waloni Meninggal Dunia saat Khutbah Jumat, Ini Profilnya
Terkini
-
PNM Ajak Karyawan Tebar Kebaikan lewat Sedekah Kurban
-
Kabar Duka, 5 Jamaah Haji Riau Meninggal di Tanah Suci
-
7 Bumbu Rendang Instan Pilihan: Rasa Menggugah Selera, Praktis Harga Ekonomis
-
5 Rekomendasi HP Samsung Sejutaan Terbaik, RAM Mumpuni Kamera Resolusi Tinggi
-
4 Link DANA Kaget, Pastikan Amplop Kejutannya Isi Dompet Digitalmu