Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Jum'at, 10 Juni 2022 | 21:12 WIB
Tangkapan Layar Kapal Dumai Line 5 yang Meledak di Perairan Sekupang Batam. [Ist]

Rekan-rekan korban mengumpulkan dana pribadi hingga meminta bantuan kepada keluarga satu marganya yang berada di Batam agar dapat mengeluarkan Doni dari rumah sakit hingga memulangkannya ke kampung halamannya.

"Saya sempat menanyakan kepada rekan-rekan satu kapal korban, mereka bilang tak punya BPJS. Bahkan tak ada santunan dan juga pihak perusahaan tak datang, jadi saya berinisiatif meminta bantuan sumbangan kepada mereka serta meminta dari keluarga tak sekandung yaitu satu marganya untuk membantu proses pemulangan jenazah," imbuhnya.

Pihak keluarga, menurut Indra cukup pasrah menunggu kehadiran Doni di kampung halamannya. Bahkan, pihak keluarga menyebutkan bahwa di akhir tahun 2022 ini tepatnya pada bulan Desember Doni akan melangsungkan pernikahannya bersama kekasihnya yang telah lama ia kenal.

"Dia mau menikah, pertama kali saya menghubungi keluarga dan meminta bantuan mereka respon mereka hanya pasrah, tak ada biaya dan mereka menanyakan kembali kepada saya terkait santunan perusahaan," ungkapnya.

Kapal Dumai Line 5 itu meledak dan terbakar di perairan Sekupang, Batam, Kepulauan Riau. Satu orang dinyatakan tewas, satu orang hilang sedangkan 7 orang lainnya dirawat dirumah sakit BP Batam.

Kapal tersebut diduga melangsungkan kegiatan Transfer Bahan Bakar secara ilegal dengan cara Ship To Ship/STS.

Informasi yang dihimpun Batamnews, kapal tersebut melangsungkan kegiatannya dengan sebuah kapal kecil, karena tepat di sebelah kapal Dumai Line 5 terdapat kapal Dumai Express 15.

Selang bahan bakar menumpang melewati kapal Dumai Express 15 untuk dapat mencapai kapal Dumai Line 5.

Doni berada di bagian mesin Dumai Express. Dia membantu selang itu karena melewati kapalnya.

Load More