SuaraRiau.id - Sebanyak 4 sapi di Siak positif dan belasan lainnya suspek penyakit mulut dan kuku (PMK). Kejadian ini dikhawatirkan mempengaruhi harga.
Diketahui di pasaran harga sapi kian melambung menjelang Idul Adha karena stok yang berkurang.
"Untuk Idul Adha jelas berpengaruh karena harga sapi pasti mahal, jumlah kurban juga diprediksi menurun," kata Kepala Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan (DPPK) Siak, Susilawati dikutip dari Antara, Selasa (7/6/2022).
Menurutnya saat ini sudah 17 sapi yang dicurigai terserang PMK dengan empat ekor di antaranya sudah dinyatakan positif.
Oleh karena itu untuk pengendaliannya 17 itu tidak boleh ke mana-mana supaya tidak menular.
"Data dari Dinas Peternakan Riau kan sudah 17 ekor, itu menunjukkan suspek, yang sebenarnya positif itu hanya empat ekor berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium Balai Veteriner Bukittinggi, " ujarnya.
Dia mengatakan sapi positif PMK tersebut merupakan hewan ternak di Kampung Maredan, Kecamatan Tualang berjenis sapi lokal. Terhadap empat sapi itu, dinas melakukan isolasi atau dipisahkan dengan yang sehat.
Kemudian melakukan pengobatan untuk antisipasi infeksi sekunder oleh bakteri karena penyakit ini disebabkan virus sehingga perlu dicegah agar tidak ada penularan.
"Kedua pengobatan suportif untuk mengembalikan stamina hewan dan pengobatan symptimatis untuk mengatasi gejala seperti demam, rasa sakit, dan lain-lain," tambah Susi.
Bupati Siak Alfedri juga telah mengeluarkan surat edaran yang isinya antara lain memperketat pengawasan dan pengendalian lalu lintas ternak antar kabupaten/kota maupun antar provinsi dengan melibatkan segenap unsur lintas organisasi perangkat daerah, kepolisian, satuan polisi pamong praja, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, camat, lurah, penghulu (lurah) se-Siak dan instansi terkait.
Kemudian, petugas dapat melaporkan dan mengisolasi ternak sakit atau terduga sakit, tidak dipindahkan/diperdagangkan, sebelum dilakukan pemeriksaan.
Lalu, mendukung program vaksinasi, desinfeksi, desinfektisasi, penerapan biosekuriti, dan tindakan lain yang dianggap perlu terhadap penyakit PMK. (Antara)
Berita Terkait
-
Harga Daging Sapi di Kulon Progo Belum Terdampak Penyakit Mulut dan Kuku
-
Kapan Idul Adha 2022? BRIN Sebut Ada Potensi Hari Raya Kurban Pemerintah dan Muhammadiyah Berbeda
-
Pria Nikahi Kambing di Gresik Demi Konten, Tapi Dulu di Bali Ada Pemuda Perkosa Sapi Lalu Dinikahkan
-
Kasus PMK Ditemukan di Berau, Tersebar ke 4 Kabupaten Lain di Kaltim
-
Lebaran Telah Berlalu, Harga Daging Sapi di Pasar Slipi Masih Rp150 Ribu Per Kilogram
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Lebih dari Sekadar Tarik Tunai, Berikut Dampak Nyata AgenBRILink di Perbatasan RI-Malaysia
-
Roket Ariane 5 Memungkinkan Masyarakat di Wilayah 3T Mendapat Layanan Perbankan dari BRI
-
Menhut Serahkan SK Indikatif Hutan Adat di Kuansing, Bahtera Alam Ungkap Potensi Besar
-
6 Mobil Bekas 60 Jutaan Kabin Lega: Penumpang Nyaman, Barang Bawaan Aman
-
5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien