Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Selasa, 17 Mei 2022 | 19:58 WIB
Ustaz Abdul Somad. [Antara]

Lagi pula, UAS mendatangi negara pulau itu untuk berlibur, bukan untuk suatu kegiatan relijius semacan ceramah dan tabligh akbar.

Lebih lanjut LAM Riau juga menyinggung soal kultural, tentu mengingat Singapura bukan saja merupakan kawasan Melayu, tetapi juga sangat berperan dalam kebudayaan Melayu.

“Boleh dikatakan UAS tu balik kampung, tetapi diperlakukan tidak baik oleh orang sekampungnya sendiri. Kan sedih kita. Kalau hal itu terjadi di negara tidak serumpun, tidak sesedih ini kita,” kata Taufik.

Secara kultural pula, Taufik lantas teringat bahwa dalam mitologinya, Singapura pernah mengalami tragedi.

Negara pulau itu diserang ikan todak, tidak lama setelah para penguasanya melecehkan seorang ulama, Tun Jana Khatib. Tentu, peristiwa semacam ini tak diharaokan terjadi yang menyengsarakan bangsa.

Selama ini, hubungan Singapura dengan Riau khususnya secara kultural, cukup baik. Beberapa tahun lalu misalnya, guru-guru Singapura mendalami kemelayuan justru di tanah Riau. Hubujngan antarinvidu seniman dan budayawannya pun terjalin erat.

Di sisi lain, UAS sangat dihormati di Riau. Tidak saja saja sempat sebagai anggota MKA LAM Riau, UAS juga sempat diberi gelar adat kehormatan yakni Datuk Seri Ulama Setia Negara.

UAS merupakan satu-satunya ulama yang diberi gelar adat setelah LAM Riau berdiri lebih dari 50 tahun.

Betapapun demikian, sambung Datuk Seri H Raja Marjohan, pihaknya ingin memperoleh kejelasan pendeportasian dari sisi lain.

"Untuk itulah, Kedubes RI di Singapura perlu dikontak serta, begitu juga terhadap sejumlah komponen di negara pulau tersebut." ungkapnya.

Load More