Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Sabtu, 07 Mei 2022 | 11:58 WIB
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. [SuaraJogja.id/Hiskia Andika]

SuaraRiau.id - Prabowo Subianto melakukan safari politik ke beberapa tokoh elit belakangan ini. Kegiatan Prabowo mendapat sorotan pengamat komunikasi politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio.

Ia mengatakan bahwa sosok Menteri Pertahanan itu melakukan kunjungan politik bukan mencari suara pada Pilpres 2024.

Hendri menyebut bahwa apa yang dilakukan Prabowo Subianto belakangan ini untuk mencari pasangan sebagai pendamping pada Pilpres 2024 mendatang.

Presiden Joko Widodo menerima Menteri Pertahanan Prabowo Subianto beserta putranya Didit Prabowo di Istana Kepresidenan Gedung Agung Yogyakarta. [Dok.Antara]

Sebab menurut Hendri, Prabowo Subianto berpikir langkah demikian sebagai upaya menyempurnakan elektabilitasnya pada Pilpres 2024.

“Kalau Pak Prabowo sih boleh-boleh aja ya melakukan safari terus-terusan, apalagi kan dia perlu pendamping. Kan enggak lucu juga kalau elektabilitasnya dia tinggi karena ada tabungan elektabilitas dari 2014 dan 2019, tapi kemudian dia enggak bisa nyalon karena enggak ada pasangan yang mau,” kata dia dikutip Hops.id--jaringan Suara.com, Sabtu (7/5/2022).

Hendri menjelaskan, langkah Prabowo Subianto tepat, sebab pengalaman kekalahan pada dua kali nyapres membuat dia sadar diri.

“Enggak mudah karena dia punya pengalaman kekalahan,” katanya.

Sebab itu Prabowo menjalankan safari politik seusungguhnya untuk meyakinkan kembali beberapa tokoh elit.

"Orang Indonesia perlu diyakinkan bahwa dia masih punya kesempatan menang,” tambahnya.

Sehingga, lanjut hendri, sebuah kewajaran Prabowo mengupayakan demikian.

“…dan wajar dia melakukan itu,” sambungnya.

Namun, Hendri mengingatkan bahwa ada hal penting patut Prabowo Subianto ingat, yakni soal meyakinkan publik soal konsistensi dirinya.

Pasalnya, pasca Pilpres 2019 kemarin Prabowo Subianto langsung masuk dalam lingkaran kabinet Jokowi.

Hal tersebut yang menurut Hendri sangat krusial, pemilih Prabowo dinilai tidak mau hal serupa terulang kembali.

Lebih-lebih khawatir malah menjadi menteri lagi.

“Para pendukungnya masih mempertanyakan apakah kemudian dia masih ingin maju karena kemudian juga ingin jadi menteri. Nah, ini kemudian harus dijelaskan oleh Pak Prabowo,” ujar dia.

Load More