SuaraRiau.id - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali yang akan berlangsung beberapa bulan lagi bakal mengundang Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam tayangan di kanal Youtube Sekretariat Presiden mengungkapkan alasan mengundang Volodymyr Zelenskyy untuk menghadiri G20.
"Kita paham bahwa G20 memiliki peran sebagai katalisator dalam pemulihan ekonomi dunia dan kalau kita bicara mengenai pemulihan ekonomi dunia, maka terdapat dua hal besar yang mempengaruhi saat ini yaitu yang pertama pandemi Covid-19 dan yang kedua perang di Ukraina," kata Presiden Jokowi pada Jumat (29/4/2022).
Rencananya, KTT G20 yang akan dihadiri para kepala negara dan pemerintahan anggota G20 akan berlangsung pada 30-31 Oktober 2022.
"Dalam konteks inilah maka dalam pembicaraan telepon kemarin, saya mengundang presiden Zelenskyy untuk hadir dalam KTT G20," tambah Presiden dikutip dari Antara.
Presiden Jokowi menyebut undangan itu ia sampaikan melalui percakapan via telepon dengan Presiden Zelenskyy pada Rabu, 27 April 2022 pukul 15.00 WIB.
"Dalam perbincangan telepon dengan Presiden Ukraina, saya memperoleh update mengenai perkembangan situasi saat ini di Ukraina," ungkap Presiden.
Dalam pembicaraan itu, menurut Presiden Jokowi, dibahas juga mengenai berbagai permintaan bantuan persenjataan dari Indonesia.
"Saya menegaskan bahwa sesuai dengan amanat konstitusi Indonesia dan prinsip politik luar negeri Indonesia melarang pemberian bantuan persenjataan kepada negara lain," tambah Presiden.
Namun Presiden Jokowi menyampaikan kesiapan Indonesia untuk memberikan bantuan kemanusiaan.
"Saya sampaikan mengenai harapan agar perang dapat segera dihentikan dan solusi damai melalui perundingan dapat dikedepankan," ungkap Presiden.
Ukraina memang bukan anggota G20, tapi ketua-ketua G20 sebelumnya pernah mengundang negara-negara lain sebagai tamu untuk menghadiri pertemuan.
G20 telah mengutuk invasi Rusia di Ukraina yang kini telah memasuki pekan kesembilan. Invasi itu telah meningkatkan ketegangan geopolitik, mengancam ekonomi global, dan memicu krisis kemanusiaan.
Sejumlah anggota G20 bahkan telah menyerukan agar Rusia dan Presiden Vladimir Putin dikeluarkan dari daftar kehadiran di KTT G20 di Bali pada November. Namun, Indonesia menolak dan mengatakan terlalu dini untuk memutuskan hal itu. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Jokowi Terima Kedatangan PM Jepang Fumio, Indonesia Jadi Negara Pertama yang Dikunjungi
-
Presiden Jokowi Tolak Permintaan Bantuan Persenjataan yang Diajukan Presiden Ukraina
-
Harga Minyak Goreng Dikabarkan Turun, Strategi Jokowi Larang Ekspor CPO Berhasil?
-
Setelah Berkomunikasi dengan Presiden Ukraina, Jokowi Telpon Putin Bahas Ini
-
Kisah Viral Vanessa yang Disebut Bisa Jalan Lagi Usai Vaksin Nusantara, Jokowi Lebaran di Jogja
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 10 Rekomendasi Skincare Wardah untuk Atasi Flek Hitam Usia 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
5 Daftar Mobil Bekas Diesel 4x4 Populer di Indonesia, Bandel untuk Segala Medan
-
3 Mobil Bekas Daihatsu untuk Komunitas Anak Muda: Kabin Luas, Irit dan Fungsional
-
5 Mobil Bekas Murah Andalan Toyota, Pilihan Ekonomis Keluarga Indonesia
-
Dukung Sektor Agribisnis, BRI Fasilitasi Sindikasi Pembiayaan Rp5,2 Triliun bagi SSMS
-
Mengapa Tengku Buang Asmara dari Siak Tak Terpilih Jadi Pahlawan Nasional?