SuaraRiau.id - Tiga bocah tenggelam terseret arus Sungai Sosa, Kelurahan Tambusai Tengah, Kecamatan Tambusai, Rokan Hulu, Kamis (28/4/2022) sekitar pukul 08.30 WIB.
Ketiga pelajar tewas itu bernama Al Faiz Wijaya (11), Siti Aisyah (13) dan Devri Arsa (11). Mereka terseret dan tenggelam saat tengah mandi-mandi di sungai tersebut.
Kapolres Rokan Hulu, AKBP Eko Wimpiyanto Hardjito menjelaskan terkait kronologi kejadian yang menewaskan tiga orang pelajar tersebut.
Eko mengungkapkan awalnya korban bersama teman-temannya berkumpul di rumah Defra, dekat Simpang 4 Kelurahan Tambusai Tengah.
"Saat rekan-rekannya sudah berkumpul 7 orang yakni Siti Aisyah, Devri, Al Faiz, Devra, Aqila, Aining, dan Imam, mereka kemudian joging ke arah SMP dan PAUD di dekat Lingkungan Banteng," ujar AKBP Eko dikutip dari Riauonline.co.id--jaringan Suara.com, Kamis (28/4/2022).
Selanjutnya, ketujuh pelajar ini menuju Sungai Sosa untuk mandi-mandi bersama.
Devri Arsa Al Faiz dan Siti Aisyah nekat berenang ke tengah sungai, sedangkan empat orang rekannya berada di Pinggiran Sungai.
"Saat berenang ke tengah, Devri Arsa terseret arus, Al Faiz dan Siti Aisyah mencoba menolong Devri namun keduanya ikut terseret arus dan tenggelam," ujarnya.
Satu temannya, Aqila mencoba menolong, namun karena kuatnya arus membuat ia ke pinggir sungai dan berteriak minta tolong kepada teman-temannya.
Aqila kemudian meminta tolong kepada Yulia Wati yang kebetulan mencuci kain di Pinggir Sungai, karena takut ia berlari ke rumah warga dan meminta pertolongan. Jarak rumah warga dari Sungai Sosa yakni 150 meter.
"Zulfikar mendengar teriakan Yulia Wati minta tolong berlari ke Sungai Sosa dan mencari tiga pelajar tersebut. Saat menyelam, ditemukan Devri Arsa yang tidak sadarkan diri." ungkap Eko.
"Tak lama berselang, Zulfikar juga menemukan Al Faiz dan Siti Aisyah yang jaraknya hanya beberapa meter," sambungnya.
Ketiganya tidak sadarkan diri, sehingga Zulfikar dan warga lainnya membawa Al Faiz, Devri Arsa dan Siti Aisyah ke klinik terdekat.
"Petugas medis mencoba mengeluarkan air yang ada dalam tubuh korban, namun sayang nyawa mereka tak tertolong hingga meninggal dunia," jelas Eko.
Pihak keluarga tak bisa membendung air matanya saat mengetahui anaknya yang masih berusia belasan tahun meninggal dunia. Akhirnya pihak keluarga membawa korban ke rumah kediaman masing-masing.
Keluarga korban juga menolak untuk dilakukan otopsi terhadap korban dan menerima kejadian tersebut dengan ikhlas dan lapang dada sebagai musibah.
Tag
Berita Terkait
-
Sempat Dilaporkan Hilang, Kapal Wisata Tenggelam Di Jepang Tewaskan 10 Orang
-
Kapal Tenggelam di Lepas Pantai Kota Pelabuhan Tripoli di Lebanon, Seorang Anak Dilaporkan Tewas
-
Kapal Migran Tenggelam Di Laut Tunisia, 12 Tewas Dan 10 Lainnya Hilang
-
13 ABK KM Metanoia GT29 Diselamatkan Personel Polairud Polda Sulawesi Utara
-
Resahkan Warga Rokan Hulu, 2 Orang Pakistan Minta-minta Sumbangan Ditangkap
Terpopuler
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Patrick Kluivert Senyum Nih, 3 Sosok Kuat Calon Menpora, Ada Bos Eks Klub Liga 1
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
UMKM Naik Kelas! BRI Gandeng MedcoEnergi Beri Akses Tak Terbatas ke Pelaku Usaha Kecil
-
BRI Berdayakan Warga Binaan melalui Pembangunan BLK di Nusakambangan
-
Ganti Rugi Lahan Flyover Garuda Sakti Rp100 M, Gubri: Tinggal Pembayaran
-
Kronologi Siswi SMA Hilang Ditemukan Lemas di Hutan Lanud Pekanbaru
-
Indra Pomi Nangis usai Divonis 6 Tahun Penjara di Kasus Korupsi Rp8,9 Miliar