SuaraRiau.id - Komunitas Kuansing Bacarito mengungkap sejarah kejayaan tambang emas Logas, di wilayah tersebut.
Mereka berhasil memperoleh dokumen dari seorang warga Belanda yang pernah datang ke Kuansing.
Melalui warga Belanda tersebut diperoleh dokumen berupa foto dan kliping koran berbahasa Belanda terkait sejarah tambang Logas.
Dokumen itu ikut ditampilkan komunitas Kuansing Bacarito saat acara pameran di aula kantor desa Logas, Singingi, Sabtu (26/3/2022).
Dikisahkan, industri tambang emas di Logas dimulai pada tahun 1927.
Awalnya tahun 1927 surveyor Kampar Sumatera Goud Mijn atau perusahaan emas Kampar melakukan survei di hulu lembah Sungai Singingi dan menemukan potensi sumber daya emas di wilayah sekitaran Logas.
Tahun 1930 wilayah konsesi pertambangan emas seluas 13.000 hektare memanjang di sepanjang sungai sejauh 50 kilometer dikuasai perusahaan Kampar.
Namun sekitar tahun 1935, perusahaan ini kehabisan modal dan konsesi Kampar Sumatera Goud Mujn diambil alih oleh NV Exploratie Maatschappij Bengkalis atau perusahaan Bengkalis.
Perusahaan ini menggunakan kapal korek untuk mengambil bongkasan emas yang ada di aliran sungai di sekitar Logas.
Kapal yang dibuat di Haarlem Belanda ini mulai beroperasi di Logas sekitar tahun 1936.
Kapal korek yang bertenaga 986 horse power ini berhasil memproduksi 1 kilogram emas Logas setiap harinya.
Data menunjukan tahun 1937 kapal ini berhasil mendapatkan 21 kilogram emas dan tahun 1938 jumlahnya meningkat menjadi 59 kg emas. Namun tahun 1939 kapal korek ini mengalami kerusakan.
Kapal ini beroperasi sampai tahun 1942, namun tidak ditemukan lagi data berapa produksi kapal ini sampai tahun 1942.
Dari data yang berhasil ditampilkan, menurut Konsultan asal California Ir A P, Ban Deinse yang melakukan penelitian terhadap kandungan emas Logas menyebutkan bahwa emas Logas termasuk terbaik di wilayah Hindia Belanda.
Data yang berhasil ditampilkan melalui pameran kemarin, pekerja kapal korek ini mencapai 200 orang dengan pemodal sebanyak 10 orang. Kantor sementara perusahaan Hindia Belanda ini saat itu berada di sumpang Samboeng yang kini sudah dibangun kantor Camat di sana.
Tag
Berita Terkait
-
Diduga Terlibat Korupsi, Keberadaan Ketua KONI Kampar Surya Darmawan Tak Terlacak
-
Lasmaria Dibunuh Pacar Gegara Minta Dinikahi, Jasad Dibuang di Kebun Sawit Kampar
-
Mahasiswa Jambi Tolak Tambang Emas Ilegal: Praktek Puluhan Tahun tapi Tak Mampu Dibasmi
-
Pemkab Kuansing Pakai Tenaga Warga Binaan Lapas Perbaiki Jalan Teluk Kuantan
-
Pria di Kampar Perkosa Anak Tiri Penyandang Disabilitas hingga Hamil, Ketahuan saat Keguguran
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Natal 2025, BRI Peduli Salurkan Puluhan Ribu Paket Sembako untuk Masyarakat
-
5 Mobil Toyota Bekas Selain Avanza, Fungsional dan Efisien untuk Keluarga
-
Viral Video Bernarasi Debt Collector Lepaskan Tembakan di Pekanbaru, Ini Kata Polisi
-
10 Mobil Kecil Bekas Murah untuk Pemula: Muat 4 Orang, Mudah Dikendalikan
-
Libur Panjang Anti Khawatir, BRI Optimalkan 1,2 Juta BRILink Agen hingga Super Apps BRImo