Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Jum'at, 04 Maret 2022 | 10:22 WIB
Seorang pemuda 28 tahun di Duri, Bengkalis yang nekat gantung diri. [Ist]

SuaraRiau.id - Seorang pemuda 28 tahun di Duri, Bengkalis yang nekat gantung diri. Peristiwa tersebut menggegerkan warga setempat.

Aksi bunuh diri itu terjadi di jalan Harapan Jaya, Gang Serawak, Kelurahan Air Jamban, Kecamatan Mandau pada Kamis (3/3/2022) selepas magrib.

Pemuda yang diketahui berinisial AS tersebut ditemukan gantung diri di dapur rumah milik orangtuanya. Namun sebelum mengakhiri hidupnya itu, pemuda ini sempat menuliskan sepucuk surat.

Kapolsek Mandau Kompol Indra Lukman Prabowo menjelaskan, bahwa korban tersebut sehari-hari bekerja di bengkel aksesoris yang terletak di bilangan Jalan Hangtuah Duri.

"Korban tinggal di rumah orang tuanya JN (65) dan YR (55), korban bekerja di bengkel aksesoris Jalan Hangtuah Duri," kata Kapolsek.

Kapolsek mengungkapkan, peristiwa nekat itu bermula pada Kamis,sekira pukul 09.00 WIB saat bapak korban berangkat bekerja dan meninggalkan isterinya YR bersama korban di rumah.

Selanjutnya sekira pukul 10.00 WIB, Ibu Korban berangkat ke Sumatera Barat untuk menjenguk kakak pemuda tersebut. Dan korban ditinggalkan di rumah sendirian.

Sekira pukul 18.30 WIB, bapak korban pulang dari bekerja dan langsung ke Mesjid Raya Arafah untuk melaksanakan salat Magrib.

"Lalu pukul 19.00 WIB setelah selesai salat magrib, bapak korban pulang ke rumah dan melihat rumah dalam keadaan tertutup dan lampu belum dinyalakan. Saat masuk ke rumah dan menyalakan lampu, memeriksa ke kamar korban namun korban tidak kelihatan. Dan saat membuka pintu dapur, dia melihat AS (korban) sudah dalam keadaan meninggal dunia tergantung dengan tali," jelasnya.

Saking paniknya, bapak dari pemuda ini kemudian bergegas meminta bantuan keluar dan melaporkan kepada warga para tetangga.

Selanjutnya, sekira pukul 19.15 WIB, anggota piket Polsek Mandau yang dipimpin Kanit Reskrim AKP Firman didampingi Pawas Iptu Zulkifli dan Panit Reskrim Iptu R Hutahean sampai di TKP kejadian.

Kemudian langsung dilakukan olah TKP, yang mana dari hasil olah TKP tersebut korban gantung diri di dekat meja makan belakang menggunakan tali rapia warna hitam dilapis dua.

Lalu kursi makan dalam keadaan terjatuh, korban tergantung di kayu plafon dan di meja makan ditemukan kertas yang diduga berisikan tulisan tangan korban.

"Surat tersebut secara garis besar berisikan kekecewaan korban terhadap perlakuan orang tua yang dinilai pilih kasih kepada anak-anaknya," jelas Kompol Indra.

Catatan Redaksi: Hidup seringkali sangat sulit dan membuat stres, tetapi kematian tidak pernah menjadi jawabannya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecenderungan bunuh diri, silakan hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah sakit terdekat.

Bisa juga Anda menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri melalui email janganbunuhdiri@yahoo.com dan telepon di 021 9696 9293. Ada pula nomor hotline Halo Kemkes di 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan, 24 jam.

Kontributor : Panji Ahmad Syuhada

Load More