SuaraRiau.id - Mantan artis cilik Tasya Kamila mengatakan bahwa dirinya percaya setiap masyarakat khususnya anak muda dapat mengatasi masalah dan tantangan lingkungan jika dilakukan bersama-sama.
Founder Green Movement Indonesia itu menambahkan, setiap masyaraat sudah memiliki andil dalam menjaga lingkungan.
"Semuanya bisa kok untuk menanggulangi masalah dan tantangan lingkungan. Apalagi anak muda yang mana punya kapabilitas lebih untuk bisa beradaptasi dengan kebiasaan-kebiasaan baru. Dan kita lebih terbuka untuk menerima perubahan," kata Tasya dikutip dari ANTARA, Jumat (25/2/2022).
Menurut dia, upaya-upaya itu bisa dimulai dari hal-hal yang bisa lakukan di rumah, seperti memilah sampah. Tasya percaya perubahan ke arah ramah lingkungan jika dilakukan secara konsisten akan membentuk kebiasaan dan bukan lagi menjadi beban.
Lebih lanjut Tasya mengatakan, tindakan sekecil apa pun akan sangat berdampak terhadap lingkungan. Misalnya, seperti kebiasaan meremehkan untuk membuang sampah sembarangan.
Kebiasaan tersebut pun tentu tak hanya akan berdampak pada diri sendiri tetapi juga orang lain dan lingkungan.
"Aku percaya apa yang kita lakukan sehari-hari, di tiap keputusan yang kita ambil, maka akan ada dampaknya bagi lingkungan di sekitar kita. Pokoknya apa pun yang kita lakukan untuk alam ini, lingkungan itu akan ada dampaknya nih buat kita," ujar dia.
"Misal sesimpel kadang suka mikir 'Aduh buang sampah sembarangan, udahlah satu doang apa sih ngaruhnya untuk hidup?'. Tapi kalau tindakan ini dilakukan atau dipikirkan satu juta orang maka sudah ada satu juta sampah yang dibuang sembarangan," tambahnya.
Jika pemikiran itu terus terjadi di masyarakat, maka penimbunan sampah pun akan mengakibatkan dampak yang bermacam-macam termasuk pemanasan global dan perubahan iklim.
Baca Juga: Pupuk Indonesia Gandeng Pertamina dan PLN Wujudkan Industri Ramah Lingkungan
Meskipun sudah tertib membuang sampah pada tempatnya, namun jika sampah di rumah tidak dipilah dan diolah tentu tetap akan menjadi tumpukan sampah di empat pembuangan akhir (TPA) yang akhirnya akan menghasilkan gas metana.
Oleh sebab itu, dia pun mengajak masyarakat agar bersama-sama untuk menumbuhkan kebiasaan memilah dan mengolah sampah dengan baik dan benar.
"Walaupun kita sudah tertib buang sampah pada tempatnya, tapi kalau sampah itu nggak dikelola dari rumah kita sendiri, nanti kan akan diangkut ke TPA. Nah, sampah-sampah yang di TPA itu nggak semua bisa langsung diproses. Seringnya sampah itu menumpuk dan akan menghasilkan gas metana yang tentunya berkontribusi juga tentunya terhadap pemanasan global dan perubahan iklim," jelas Tasya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Membanggakan, Atlet Riau Raih Medali Emas di SEA Games 2025 Thailand
-
7 Mobil Matic Bekas Selain Toyota, Pilihan Cerdas untuk Mobil Pertama
-
8 Mobil Matic Bekas untuk Wanita, Gampang Dikendarai dan Mudah Perawatan
-
Hadapi Cuaca Ekstrem, Posko Bencana di Riau Diminta Aktif 24 Jam
-
4 Mobil MPV Bekas 60 Jutaan: Tangguh dan Berkelas, Bisa Muat hingga 9 Penumpang