Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Kamis, 24 Februari 2022 | 10:04 WIB
Ilustrasi organ manusia. [Pixabay]

SuaraRiau.id - Seorang perancang busana atau desainer asal Indonesia dikabarkan memesan organ tubuh dari luar negeri. Hal tersebut diketahui usai berita penggerebekan polisi Brazil di kampus Amazonas University.

Terkait kehebohan itu, Polri kemudian mengonfirmasi pihak Kepolisian Federal Brasil terkait paket berisi organ manusia yang diduga dipesan oleh seorang desainer Indonesia.

Kadivhumas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan sejak berita penggerebekan, pihak kepolisian maupun International Criminal Police Organization (Interpol) Brasil belum memberikan informasi kepada Polri dan Interpol Jakarta.

"Sebagai langkah kecepatan, Interpol Jakarta akan meminta informasi kepada Interpol Brasil terkait info tersebut," kata Dedi dikutip dari Antara, Kamis (24/2/2022).

Dedi mengatakan dia mendapat informasi terkait dugaan keterlibatan desainer asal Indonesia dalam sindikat perdagangan organ manusia di Brasil itu dari Sekretaris National Central Bureau (NCB) Interpol Indonesia Brigjen Pol Amur Chandra.

Interpol Indonesia mulai berkomunikasi dengan Interpol Brasil pada Kamis ini.

"Rencananya hari ini (Kamis) akan dikomunikasikan dulu dengan Interpol Brasil," terang Dedi.

Seperti diberitakan, Kepolisian Federal Brasil mengungkap sindikat perdagangan organ manusia setelah melakukan penggerebekan di laboratorium Kampus UEA di Kota Manaus.

Penggerebekan tersebut sebagai upaya Pemerintah Brasil dalam memberantas perdagangan manusia, termasuk organ manusia.

Dugaan keterlibatan perancang busana asal Indonesia tersebut terungkap dari temuan pesanan berisi potongan kaki dan tiga plasenta untuk dikirim ke Singapura.

Organ manusia tersebut telah diawetkan oleh seorang profesor di laboratorium anatomi manusia di Kampus UEA.

Otoritas Brazil menyampaikan paket berisi organ manusia tersebut dipesan oleh seorang perancang busana Indonesia. (Antara)

Load More