SuaraRiau.id - Wasiat Dorce Gamalama yang ingin dimakamkan sebagai perempuan masih menuai polemik. Ia sempat menanggapi pernyataan beberapa ulama, termasuk Gus Miftah.
Diketahui, Gus Miftah menyatakan niat Dorce Gamalama yang ingi dimakamkan sebagai perempuan menyalahi ajaran agama.
Namun, Dorce Gamalama kemudian membalas ungkapan sejumlah tokoh agama. Ia seakan tak peduli dan mengatakan proses pemakamannya kelak akan diserahkannya kepada pihak keluarga.
Merespons pernyataan Dorce Gamalama, Gus Miftah menyebut dirinya tidak spesifik menyampaikan pandangannya hanya kepada Dorce saja, namun lebih umum.
Ia menyampaikan hal itu seperti terlihat di kanal Youtube OFFICIAL NITNOT pada Kamis, 10 Februari 2022.
“Jadi kan persoaan kemudian opini atau pendapat saya kemudian direspons oleh Dorce Gamalama ya silahkan. Tapi kan saya ngomong itu konteksnya secara umum, manusia itu dimatikan sebagaimana dia dihidupkan kan gitu,” kata Gus Miftah dikutip Hops.id--jaringan Suara.com, Jumat (11/2/2022).
Pria 40 tahun itu mengungkapkan bahwa tidak mempermasalahkan jika kemudian ada orang yang menggangap pendapatnya itu mengarah ke Dorce.
“Kemudian ada yang beranggapan ini kok lebih signifikan atau lebih spesifik ke Dorce ya silahkan tapi pandangan saya itu sifatnya umum,” katanya.
Gus Miftah menegaskan pendapatnya tersebut dalam rangka menyampaikan hukum agama yang harus disampaikan walaupun pahit.
”Nah, karena ini berkaitan dengan hukum agama ya sampaikanlah yang haq (benar) walaupun pahit,” tegasnya.
Apabila kemudian, lanjutnya, ada yang tersinggung memberikan respons seperti Dorce dia mempersilakan.
”Ada yang bilang ke saya ‘Kan juga ada ulama yang berbeda pendapat Gus?’ Nah, itulah hebatnya Islam, itulah luar biasanya ilmu, bahwa ilmu itu kan berkembang dan kita boleh berbeda pendapat dengan orang lain,” ujarnya.
Sebagaimana seperti yang dia tahu sesuai hukum fiqih, bahwa manusia ya dilahirkan dalam keadaan laki-laki, ya dimakamkan dalam keadaan laki-laki.
“Maka ketika saya direspons seperti itu, ya pendapat saya seperti itu, hukum fiqih yang saya fahami bahwa manusia ya dilahirkan dalam keadaan laki-laki, ya dimakamkan dalam keadaan laki-laki,” jelasnya.
Sebaliknya, kalau dilahirkan dalam keadan perempuan maka harus dimandikan atau dikuburkan dalam keadaan perempuan.
“Jangan sampai kemudian ini saya hanya menstigma Dorce, nggak. Ini secara umum, yang saya pahami seperti itu. Soal diterima atau nggak ya silahkan saya nggak memaksakan pendapat itu, gitu lho,” imbuhnya.
“Tapi jangan sampai orang bilang begini, ’Itu kan secara hukum negara sudah disahkan,’ Saya nggak tahu disahkan atau nggak tapi yang jelas masa sih hukumnya Allah kalah dengan hukumnya manusia itu saja kalo saya,” ujarnya.
Dia pun menyatakan apapun respons dari Dorce, dirinya akan selalu mendoakan bagi yang bersangkutan agar segera sembuh dan sehat.
”Saya doakan Dorce sehat mungkin bisa beraktivitas kembali dan lain sebagainya. Kita doakan beliau panjang umur.”
Meski Dorce Gamalama sempat bereaksi dengan pernyataan Gus Miftah, namun ia mengaku belum ada pihak Dorce yang menghubunginya.
Gus Miftah justru mendapat bahasan soal ucapannya dari para jamaah yang khawatir ucapan Dorce bisa jadi legitimasi bagi kaum LGBT.
“Yang nanya justru jamaah-jamaah di daerah karena itu penting gitu lho, kalau ini dibiarkan begitu saja tanpa mendapatkan pemahaman yang benar, ini akan ada legitimasi terhadap mohon maaf ini bahasa jamaah, LGBT,” tegasnya.
Dia berharap semua polemik ini tak akan bermuara atau berpengaruh ke legitimasi kaum LGBT.
”Jadi justru beberapa kyai saya mengatakan, ‘kamu bener nak.’ Ini akan memberikan impact yang lebih besar daripada hanya persoalan meninggalnya Dorce, baik dimakamkan laki-laki maupun perempuan," katanya.
Menurutnya akan ada dampak yang lebih besar daripada hal tersebut.
“Nah, kita membentengi itu, menjaga, memfilter itu supaya tidak terjadi, jangan sampai kemudian istilahnya mohon maaf normalisasi terhadap perilaku LGBT, itu justru yang ngomong kya-kyai saya,”terang dia.
Dirinya pun kini tengah membuka forum dialog bersama penyanyi yang kerapa disapa Bunda Dorce itu.
"Apabila saya bisa dan beliau ada waktunya, tentunya bisa bertemu," ungkap Gus Miftah.
Berita Terkait
-
Beda Adab Letkol Teddy Bertemu Gus Miftah dan Ustaz Adi Hidayat, Ada yang Cium Tangan
-
Gus Miftah Sentil Fenomena 'Kabur Aja Dulu': Mencintai Negara Itu Bagian dari Iman
-
Dakwah Soal #KaburAjaDulu, Gus Miftah Malah Dituding Buzzer Pemerintah
-
5 Hadiah Remaja Pencuri Pisang yang Diarak di Pati: dari Gus Miftah sampai Dedi Mulyadi
-
Gus Miftah Beri Bantuan Puluhan Juta ke Remaja yang Diarak Keliling Kampung karena Curi Pisang
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
- Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok
Pilihan
-
Hasil Akhir! Pesta Gol, Timnas Indonesia U-17 Lolos Piala Dunia
-
Hasil Babak Pertama: Gol Indah Zahaby Gholy Bawa Timnas Indonesia U-17 Unggul Dua Gol
-
BREAKING NEWS! Daftar Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Yaman
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
Terkini
-
Ramai-ramai Pimpinan Pejabat di Pekanbaru Dibelikan Mobil Mewah untuk Dinas
-
Pemkot Pekanbaru Beli Mobil Dinas Rp1,7 M saat Defisit Anggaran, Pengamat Singgung Pengkhianatan
-
Harta Kekayaan Agung Nugroho, Wali Kota Pekanbaru Disorot gegara Pemkot Beli Alphard
-
Bisa-bisanya Pemkot Pekanbaru Beli Alphard saat Defisit Anggaran, Pengamat: Perilaku Hedon!
-
Strategi Global BRI: Memberdayakan UMKM Menuju Sukses Internasional, Ini Salah Satu Contohnya