Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Minggu, 06 Februari 2022 | 16:55 WIB
Ruhut Sitompul di Rumah Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (29/8/2018). [Suara.com/Yosea Arga Pramudita]

SuaraRiau.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Toba, Sumatera Utara (Sumut) beberapa hari lalu. Dalam kunjungan tersebut, Presiden Jokowi bertemu masyarakat di sana dan memicu kerumunan massa.

Dalam video yang viral di media sosial, nampak kerumunan massa yang berdesakan untuk melihat Presiden Jokowi.

Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi juga membagi-bagikan sejumlah kaos kepada masyarakat yang hadir. Banyak dari warga yang juga merekam momen itu dengan HP mereka.

Tangkapan layar video warga berkerumun hingga saling dorong demi kaus yang dilempar Jokowi di Toba. (Twitter)

Kejadian itu pun mendapat tanggapan dari politisi PKS, Mardani Ali Sera. Melalui akun Twitter miliknya, Mardani mengatakan bahwa masyarakat tidak bisa disalahkan terkait kerumunan itu.

Pasalnya, mereka hanya ingin bertemu presiden mereka. Mardani Ali Sera juga mengatakan bahwa tanggung jawab ada pada presiden.

"Jangan salahkan masyarakat apalagi warga umum yang jarang bertemu Presiden. Tanggung jawab ada pada Presiden," cuit Mardani Ali Sera, dikutip Hops.id--jaringan Suara.com pada Sabtu (5/2/2022).

"Percuma menghimbau masyarakat jika teladan dan sistem tidak ditegakkan. Kasihan warga jika ada klaster karena kejadian ini. Dan khawatir akan dirujuk oleh masyarakat di daerah lain," imbuh dia.

Mardani lebih lanjut mengatakan bahwa kejadian kerumunan seperti itu bukan pertama kali terjadi.

"Ini bukan kejadian pertama kali. Padahal pelanggaran kian dilakukan oleh elit jauh lebih berat sanksinya dibanding masyarakat awam," jelasnya lagi.

Sementara itu, politisi PDIP Ruhut Sitompul ikut buka suara menanggapi cuitan Mardani Ali Sera tersebut.

Ruhut mengatakan, Jokowi merupakan Presiden Indonesia. Maka itu, kerumunan yang terjadi di masyarakat adalah sebagai bentuk cinta mereka kepada sang presiden.

"Mardani PKS, Pak Joko Widodo itu Presiden RI ke 7. Adapun kerumunannya bentuk cinta rakyat Indonesia," kata Ruhut.

Eks politisi Partai Demokrat tersebut juga meminta Mardani agar tidak menyamakan kerumunan di Presiden Jokowi dengan kerumunan yang dipicu oleh Habib Rizieq Shihab.

"Jangan kau samakan dengan HRS berkerumun dengan ada udang di balik baso. Beda banget lah yaouuuh ha ha ha merdeka," tegas Ruhut Sitompul.

Load More