SuaraRiau.id - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang memakai politik identitas jadi strategi dalam berpolitik bisa menjadi bumerang bagi keberlangsungan partai.
Pernyataan tersebut disampaikan pengamat politik Universitas Paramadina A Khoirul Umam.
Ia kemudian mendorong PSI, terutama ketua umumnya, Giring Ganesha bisa memberi kritik-kritik yang membangun daripada menyampaikan sindiran dan serangan vulgar kepada lawan politiknya.
"Giring sebagai Ketum PSI merasa serangannya terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bisa menghasilkan insentif elektoral dengan mengungkit isu politik identitas dan mengkritik tajam kinerja pemerintahan DKI Jakarta. Namun, PSI dan Giring perlu mengantisipasi lebih cermat gaya serangan yang vulgar dan tidak simpatik itu berpotensi jadi bumerang bagi partainya," kata Umam dikutip dari Antara, Senin (24/1/2022).
Diketahui, Giring dalam beberapa waktu terakhir kerap mengkritik kinerja Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, terutama terkait dengan proyek Formula E.
Dalam pidato politiknya saat HUT Ke-7 PSI tahun lalu, dia juga menyampaikan siap jadi oposisi untuk politisi yang dia nilai intoleran dan punya rekam jejak menggunakan isu SARA saat pemilihan kepala daerah.
Meskipun Giring tak menyebut langsung sosok itu, publik berspekulasi sindiran Giring tertuju kepada Anies.
Terkait gaya kritiknya itu, Umam menilai ada dua ancaman yang berpotensi akan dihadapi oleh PSI.
"Pertama, ancaman hijrahnya simpatisan politik PSI. Kedua, (langkah itu dapat) menurunkan citra kualitas kinerja PSI di bawah kepemimpinan yang baru ini," kata Umam.
Ia menambahkan bahwa gaya kritik PSI dan Giring terhadap lawan politiknya juga dapat membentuk sentimen negatif dari publik serta memunculkan kesan "kurang dewasa" dari para simpatisan partai.
"Itu bisa berdampak serius pada kepercayaan para donor politik yang selama ini mendukung PSI. Jika implikasinya pada melemahnya dukungan logistik, PSI berpotensi mengalami koreksi elektoral," sebut Umam yang saat ini aktif menjabat Direktur Eksekutif IndoStrategic.
Jika suara pemilih untuk PSI turun, lanjut dia, harapan partai lolos ambang batas parlemen (parliamentary threshold) sebanyak 4 persen pada Pemilihan Umum 2024 dapat tertunda lagi.
"PSI sebaiknya fokus pada model kritik yang tetap konstruktif dengan basis data yang akurat dan solid. Dengan demikian, publik bisa menilai bagaimana kualitas politik gaya anak muda berkualitas yang ingin diwakili oleh PSI," kata Umam. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Tanggapi Pernyataan Edy Mulyadi, Giring: Bagi PSI Kalimantan Salah Satu Pulau Kebanggaan
-
Setelah Lontarkan Proyek Firaun, Akun Instagram Giring Ganesha Mendadak Hilang
-
Pengamat Politik: Anies Seharusnya Berterima Kasih ke PSI
-
Pengamat Prediksi Jokowi Bakal Pilih Ahok Jadi Kepala Otorita IKN, Ini Alasannya
-
Anies Baswedan Sentil Slogan Jokowi, Politisi PDIP: Nyindir Tapi Nggak Bisa Apa-apa
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Ancaman Kena Suspend, Mitra hingga SPPG Harus Memiliki SLHS
-
Ketika Ibu Rumah Tangga hingga Penjual Tempe Merasakan Manfaat MBG
-
Program MBG Mendukung Perkembangan Ekonomi Lokal yang Berkelanjutan
-
BRI Gelar RUPSLB, Berikut Wajah Baru di Jajaran Direksi & Komisaris
-
BRI Bagi Dividen Interim 2025, Cek Jadwal dan Besarannya di Sini