SuaraRiau.id - Anak boleh belajar tatap muka apabila sudah vaksinasi Covid-19. Sedangkan bagi yang menolak divaksin bisa belajar dari rumah atau dalam jaringan (daring) atau online. Demikian disampaikan pihak Dinas Kesehatan Dumai.
Dinas Kesehatan Dumai mengaku pihaknya telah menyiapkan vaksin Sinovac untuk vaksinasi anak usia 6-11 tahun di semua sekolah dasar negeri dan swasta di daerah itu.
"Tidak ada pemaksaan, diharapkan orangtua memberi perlindungan pada anak dari penularan Covid-19," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Dumai dr Syaiful dikutip dari Antara, Senin (24/1/2022).
Ia mengatakan untuk menyukseskan program vaksinasi anak ini sudah dibuat kesepakatan bersama, bahwa anak (siswa) yang telah menjalani vaksinasi boleh belajar tatap muka, namun bagi yang menolak atau belum vaksinasi bisa belajar dalam jaringan (daring).
"Vaksin ini tidak dipaksakan, siapa yang mau saja. Namun, alangkah baiknya kita para orangtua memberi perlindungan ke anak agar tidak terpapar Covid-19 dan mereka bisa belajar tatap muka di sekolah," kata Syaiful.
Ia menjelaskan vaksinasi anak di Dumai dimulai pada 17 Januari 2022 dan tercatat 3.458 anak sudah divaksin atau 9,8 persen dari 33.106 sasaran, di luar sekolah, pesantren dan madrasah.
Kesepakatan bersama pelaksanaan vaksinasi anak usia 6-11 tahun diputuskan dalam rapat bersama Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan TNI/Polri pada Minggu, 23 Januari 2022, dengan mengacu Keputusan Menteri Kesehatan dan Dinas Kesehatan Riau.
Syaiful mengungkapkan bahwa anak yang memenuhi syarat untuk vaksin terlebih dahulu dilakukan skrining atau pengecekan kesehatan oleh tim medis.
Saat divaksin juga diminta orangtua mendampingi anak dengan harapan tidak menimbulkan efek.
"Keputusan ini diambil agar terbentuk kekebalan pada anak, karena kita berkeinginan anak tidak terpapar Covid-19 dan pelaksanaan belajar lebih optimal," sebut Jubir Satgas Covid-19 Dumai ini.
Syaiful juga mengimbau orangtua agar mempersiapkan anak sebelum divaksin dengan cara menjaga fisik anak melalui pemberian asupan gizi dan menjelaskan tujuan dari vaksin tersebut agar tidak khawatir.
Data vaksinasi Dumai, vaksin dosis pertama mencapai 211.898 sasaran atau 89,72 persen, vaksin dosis kedua sebanyak 148.552 sasaran atau 62,68 persen dan lansia 10.446 atau 64,3 persen, serta anak 3.458 sasaran atau 9,8 persen (data per Minggu, 23 Januari 2022).
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Dumai Yusmanidar mengatakan bahwa anak tidak divaksin tetap bisa belajar secara daring di rumah. Saat ini pihaknya tengah menyusun jadwal pelaksanaan vaksinasi, dan apabila ada efek akibat vaksinasi menjadi tanggung jawab negara.
Yusmanidar mengaku belum dapat menyimpulkan antusias orangtua terhadap vaksinasi anak, karena masih pendataan di sekolah melalui selebaran.
Nantinya dijadwalkan kunjungan tim medis ke sekolah-sekolah dan diharapkan orangtua ikut hadir mendampingi anak saat divaksin.
Tag
Berita Terkait
-
Vaksinasi Anak Jalanan di Kota Bandung Terkendala KTP dan NIK
-
Komnas KIPI Ungkap Hasil Investigasi Kematian 2 Bocah di Jawa Barat Seusai Vaksinasi Covid-19
-
Belajar dari Kasus Kematian Pasien Omicron, Dokter Paru Ingatkan Pentingnya Vaksinasi Covid-19
-
Jadi Syarat Mutlak Ke Tanah Suci, Binda Sulsel Gelar Vaksinasi Bagi Calon Jemaah Haji Dan Umroh
-
2,1 Juta Warga Kabupaten Bekasi Sudah Divaksin COVID-19
Terpopuler
- Kata-kata Elkan Baggott Curhat ke Jordi Amat: Saat Ini Kan Saya...
- Kata-kata Ivar Jenner Usai Tak Dipanggil Patrick Kluivert ke Timnas Indonesia
- 3 Pemain Keturunan yang Menunggu Diperkenalkan PSSI usai Mauro Zijlstra
- Usai Kena OTT KPK, Beredar Foto Immanuel Ebenezer Terbaring Dengan Alat Bantu Medis
- Tangis Pecah di TV! Lisa Mariana Mohon Ampun ke Istri RK: Bu Cinta, Maaf, Lisa Juga Seorang Istri...
Pilihan
-
5 Fakta Kekalahan Memalukan Manchester City dari Spurs: Rekor 850 Gol Tottenham
-
Rapper Melly Mike Tiba di Riau, Siap Guncang Penutupan Pacu Jalur 2025
-
Hasil Super League: 10 Pemain Persija Jakarta Tahan Malut United 1-1 di JIS
-
7 Rekomendasi HP 2 Jutaan dengan Spesifikasi Premium Pilihan Terbaik Agustus 2025
-
Puluhan Siswa SD di Riau Keracunan MBG: Makanan Basi, Murid Muntah-muntah
Terkini
-
BRI Peduli Tanggap Bencana Salurkan Donasi, Meluncur ke Kawasan Terdampak Gempa Poso
-
Viral Mobil Dinas Brimob Tabrak Motor di Pekanbaru, Begini Endingnya
-
OJK Apresiasi Program Literasi Keuangan PNM dalam Financial Literacy Award 2025
-
Dukung Putra-putri Terbaik Bangsa, BRI Apresiasi Anggota dan Pendukung Paskibraka Nasional
-
Harga Sawit Riau Naik Lagi, Simak Daftar Lengkap untuk Semua Umur