SuaraRiau.id - Operasi tangkap tangan (OTT) kembali dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu (19/1/2022). Kali ini lembaga antirasuah tersebut melakukan OTT di Kota Surabaya, Jawa Timur.
Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri menyatakan OTT di Surabaya tersebut terkait dugaan korupsi pemberian dan penerimaan uang terkait dengan penanganan perkara di pengadilan.
"Benar pada hari Rabu (19/1) KPK melakukan operasi tangkap tangan di Surabaya, Jawa Timur, dugaan tindak pidana korupsi pemberian dan penerimaan uang terkait dengan penanganan perkara di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya," ujar Ali Fikri dikutip dari Antara, Kamis (20/1/2022).
Ali mengungkapkan bahwa dalam rangkaian OTT itu, KPK telah mengamankan tiga orang, yaitu hakim, panitera, dan pengacara.
Untuk detail kasus tersebut, KPK belum menginformasikan secara lebih lanjut.
Ia menyebut bahwa saat ini tim KPK segera melakukan permintaan keterangan dan klarifikasi kepada pihak-pihak yang ditangkap.
Sesuai dengan ketentuan dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP), KPK memiliki waktu selama 1 x 24 jam untuk menentukan status dari pihak yang ditangkap tersebut.
"Waktu yang dibutuhkan KPK maksimal 24 jam untuk menentukan sikap dari hasil seluruh pemeriksaan yang masih berlangsung saat ini," ujar Ali.
Ia mengatakan bahwa pemeriksaan dan klarifikasi agar dapat menyimpulkan apakah dari bukti awal benar adanya peristiwa pidana korupsi.
"Kemudian apakah ditemukan pihak yang bisa dipertanggungjawabkan secara hukum atau tidak, perkembangannya akan kami sampaikan lebih lanjut," tegas Ali.
Sehari sebelumnya, Selasa (18/1/2022), Bupati Langkat, Sumatera Utara Terbit Rencana Perangin Angin (TRP) dan rekan-rekannya terjaring operasi tangan tangan (OTT) pada Selasa (18/1/2022) malam.
Dalam OTT Bupati Langkat tersebut, KPK mengamankan uang Rp 786 juta.
"Para pihak yang ditangkap beserta barang bukti uang sejumlah Rp786 juta kemudian dibawa ke Gedung Merah Putih KPK untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan," ucap Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron dikutip dari Antara, Kamis (19/1/2022).
Ghufron menyampaikan, dalam OTT itu tim KPK mengamankan delapan orang pada Selasa (18/1/2022) sekitar pukul 20.30 WIB di Kabupaten Langkat.
Mereka antara lain Terbit Rencana Perangin Angin, Plt Kadis PUPR Kabupaten Langkat Sujarno (SJ), Kabid Bina Marga Dinas PUPR Kabupaten Langkat Deni Turio (DT), Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Suhardi (SH). (Antara)
Tag
Komentar
Berita Terkait
-
Berkas Rampung, Hakim PN Surabaya Itong Isnaeni Segera Diadili Kasus Suap Urus Perkara
-
Resmi Bergabung, Alie Sesay Bertekad Bawa PSIS Semarang Raih Kemenangan Sebanyak Mungkin di Liga 1
-
Sopir Bus Maut Kecelakaan Tol Surabaya-Mojokerto Ditetapkan Sebagai Tersangka, Ada Unsur Kelalaian dan Positif Narkoba
-
Ketua KPK Sebut Buronan Harun Masiku Tak Bisa Tidur Nyenyak, ICW: Sekedar Lip Service Semata!
-
Perjuangan Suporter Persis Solo Antre Panjang Demi Dapatkan Tiket Uji Coba Lawan Persebaya Surabaya
Terpopuler
-
Indah Permatasari Curhat Nikah Tak Dihadiri Ortu: Ibunya Cuma Pandang Good Looking
-
Kilatan Cahaya Aneh Tak Kunjung Berhenti di Langit Pekanbaru, Ini Penjelasan BMKG
-
Korupsi Dana Zakat Ratusan Juta, Zulfikar Resmi Ditahan Kejari Dumai
-
Rizky Febian Makin Serius Bina Hubungan, Langsung Hadiahi Mahalini Cincin di Bali
-
Medina Zein Akhirnya Buka Suara Jelaskan soal Pencatutan Nama Raffi Ahmad
-
Artis Ammar Zoni Dikabarkan Meninggal Akibat Kecelakaan, Ini Faktanya
-
Rizal Ramli Dinilai Cocok Gantikan Jokowi, Pengamat: Berani Usir Berkembangnya Oligarki
-
Klasmen Sementara SEA Games Vietnam, Indonesia di Posisi Kedua Setelah Tuan Rumah
-
Tak Terima Ibunya Dihina di Twitter, Mantan Sekretaris BUMN Said Didu Minta Bantuan Netizen Cari Pemilik Akun Ini