SuaraRiau.id - Wakil Presiden Maruf Amin, menegaskan agar masyarakat Indonesia jangan sampai menjadi negara dengan stigma 'tong kosong nyaring bunyinya'.
Maruf Amin tak ingin bangsa ini terlalu banyak bicara tetapi tidak memiliki pengetahuan memadai karena tidak memiliki kebiasaan membaca.
Ia mengungkapkan hal tersebut saat menyampaikan orasi ilmiah di Sekolah Tinggi Agama Islam Syaichona Moh Cholil Bangkalan, Jawa Timur, Kamis (13/1/2022).
Wapres Maruf Amin menyayangkan Indonesia menjadi negara dengan minat membaca sangat rendah, namun dalam bermain media sosial menjadi urutan kelima terbanyak di dunia.
"Ini harus kita perbaiki, jangan sampai kita menjadi bangsa ibarat ‘tong kosong nyaring bunyinya’," ujar Maruf Amin.
Merujuk data UNESCO atau The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organisation, dia menyebutkan hanya satu dari 1.000 orang Indonesia yang gemar membaca.
"Patut kita sayangkan minat baca orang Indonesia sangat memprihatinkan," katanya.
Sementara itu, lebih dari separuh penduduk Indonesia secara aktif menggunakan media sosial. Berdasarkan laporan Digital 2021: The Latest Insight Into The State of Digital, sebanyak 170 juta dari 274,9 juta penduduk Indonesia menggunakan media sosial, atau setara dengan sekira 61,8 persen.
"Sementara kita sangat aktif di media sosial (medsos), kita luar biasa kalau ber-medsos itu, nomor lima di dunia. Anak-anak sekarang bawa terus handphone, ada yang punya dua, ada yang punya tiga," katanya.
Oleh karena itu, dia berharap masyarakat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dibarengi dengan penguatan keimanan, nasionalisme dan akhlak mulia.
"Tujuannya agar pemanfaatan Iptek benar-benar membawa kemaslahatan bagi bangsa dan negara, sementara kita tetap mampu menjaga identitas diri di tengah berbagai tantangan dunia modern," tegas Maruf Amin. (Antara)
Berita Terkait
-
Cara Melihat Postingan Instagram yang Disukai, Lengkap Panduannya
-
Mengenal Digital Detox, Menjauh dari Media Sosial
-
Tersesat di Dunia Maya: Literasi Digital yang Masih Jadi PR Besar
-
Paylater dan Cicilan: Solusi atau Jalan Pintas Menuju Krisis?
-
6 Cara Pakai Media Sosial yang Aman untuk Kesehatan Mental
Tag
Terpopuler
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Meutya Hafid Copot Prabu Revolusi, Tunjuk Molly Prabawaty Jadi Plt Dirjen Kementerian Komdigi
- Ragnar Oratmangoen ke Media Belanda: Mimpi ke Piala Dunia itu...
- Segini Kekayaan Prabu Revolusi: Dicopot Meutya Hafid dari Komdigi, Ternyata Komisaris Kilang Pertamina
- dr. Oky Pratama Dituding Berkhianat, Nikita Mirzani: Lepasin Aja...
Pilihan
-
Apa Itu Swiss Stage di M6 Mobile Legends? Begini Sistem dan Eliminasinya
-
Bagaimana Jika Bumi Tidak Memiliki Atmosfer?
-
Dirut Baru Garuda Langsung Manut Prabowo! Harga Tiket Pesawat Resmi Turun
-
Pandji Pragiwaksono Sindir Sembako 'Bantuan Wapres Gibran' Pencitraan: Malah Branding Sendirian
-
Bansos Beras Berlanjut Hingga 2025, Siapa Saja yang Dapat?
Terkini
-
Nikmati Suku Bunga Mulai dari 8,129% dan Diskon Biaya Provisi 50% Peringati HUT ke-129 BRI
-
Tabrak Ibu-ibu hingga Tewas, Mahasiswi di Pekanbaru Dituntut 8 Tahun Penjara
-
Inovasi E-Break, PHR Hemat Biaya Produksi Balam South Rp29 Miliar
-
Hari Pencoblosan, KPU Riau Ungkap Larangan untuk Pemilih dan Lembaga Survei
-
Intip Snack Emping Jagung Nasabah PNM Mekaar yang Diborong Wapres Gibran