SuaraRiau.id - Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengungkapkan bahwa kepengurusan PBNU periode 2022-2027 termasuk gemuk dibanding periode sebelumnya.
Menurut Gus Yahya, hal ini demi mengakomodasi semua warga Nahdlatul Ulama (NU) atau Nahdliyin baik di Indonesia maupun luar negeri.
"Kami berkepentingan menjangkau konstituensi sehingga kami membutuhkan cukup banyak pengurus," ujar Gus Yahya dikutip dari Antara, Rabu (12/1/2022).
Jajaran pengurus PBNU saat ini mencapai 180 anggota, sementara pada kepengurusan sebelumnya hanya berjumlah 160 anggota.
Menurut dia, jumlah warga NU atau yang masih memiliki identitas kultural dengan NU mencapai separuh dari populasi penduduk Indonesia.
Angka yang besar ini memerlukan pengurus PBNU yang banyak pula demi menjangkau semua warga NU. Di bawah kepemimpinannya, Gus Yahya tak ingin PBNU menjadi organisasi yang eksklusif, tetapi menjadi milik semua orang.
"Sehingga kami membutuhkan tambahan personel untuk menangani pekerjaan besar tersebut," kata dia.
Maka dari itu, kata dia, jajaran yang mengisi PBNU saat ini mencerminkan realitas multipolar yang ada di lingkungan masyarakat, baik dari segi kedaerahan, gender, maupun orientasi politik, demi mengakomodasi semua kepentingan dan kebutuhan Nahdliyin.
"Kami sengaja merancang sedemikian rupa karena NU memiliki konstituen yang sangat luas," ujarnya.
Selain itu, kata dia, dirinya membutuhkan personil yang banyak untuk menjalankan visi dan misi yang diusungnya dalam memimpin PBNU periode 2022-2027.
"Karena visi yang kami usung dengan sendiri menuntut aktivitas yang berlipat dari sebelumnya sehingga kami membutuhkan tambahan personel untuk menangani pekerjaan-pekerjaan besar tersebut," kata dia.
Sementara itu, Rais Aam PBNU Miftachul Akhyar menyampaikan bahwa kepengurusan PBNU saat ini cukup besar.
Hal ini mengingat kebutuhannya untuk bukan saja mengurusi Nahdliyin di Indonesia, tapi juga untuk dunia internasional.
"Semoga NU dalam periode ini bukan sekadar besar anggotanya, tapi besar produknya dan besar kemaslahatannya untuk kepentingan umat," ungkap Kiai Miftah. (Antara)
Berita Terkait
-
Dipilih Gus Yahya Menjabat Sekjen PBNU, Ini Sepak Terjang Gus Ipul
-
Sebut Ferdinand Penjilat Jokowi, Gus Nadir: Orang Kayak Gini Malah Dipercaya
-
Setelah 96 Tahun, PBNU Akhirnya Punya Pengurus Perempuan
-
Gus Yahya Umumkan Kepengurusan Baru, Wapres Maruf Amin dan Said Aqil Jadi Mustasyar PBNU
-
Gugatan terhadap Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar Dicabut
Tag
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas Termurah: Tahun Muda Banget, Harga Kisaran Rp90 Jutaan
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Sekaliber Avanza tapi Jauh Lebih Nyaman, Kabin Lega, lho!
- 5 Rekomendasi Skincare Hanasui Untuk Usia 50 Tahun ke Atas: Wajah Cerah, Cuma Modal Rp20 Ribuan
- Infinix Hot 60i Resmi Debut, HP Murah Sejutaan Ini Bawa Memori 256 GB
- 5 Pilihan HP Xiaomi Termurah Rp1 Jutaan: Duet RAM GB dan Memori 256 GB, Performa Oke
Pilihan
-
3 Rekomendasi Sepatu Lari Wanita Rp200 Ribuan, Performa Optimal Gaya Maksimal
-
AION UT Sudah Mulai Unjuk Gigi di Indonesia
-
5 Rekomendasi Sepatu Lari Brand Lokal Rp500 Ribuan, Handal untuk Jarak Jauh
-
Buat Prabowo Terdiam saat Berpidato di Groundbreaking Pabrik Baterai EV, Siapa Tomy Winata?
-
Usai Peringkat Daya Saing RI Anjlok, Pemerintah Lakukan Deregulasi Kebijakan di Sektor Perdagangan
Terkini
-
7 Rekomendasi Mobil Bekas Rp30 Jutaan, Generasi Lawas dengan Style Khas
-
Loan On App di BRImo: Solusi Praktis Cairkan Limit Kartu Kredit ke Tabungan
-
Mau Wangi Seharian, Jenis Parfum Apa yang Terbaik untuk Kamu Agar Tahan lama?
-
Kelamnya Nasib Gajah di Tesso Nilo, Sudah 23 Ekor Mati
-
Cuan Akhir Bulan, Dapatkan Ratusan Ribu dari 3 Link DANA Kaget Ini