Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Jum'at, 07 Januari 2022 | 14:31 WIB
Ferdinand Hutahean. [Instagram/@ferdinand _hutahaean]

SuaraRiau.id - Wakil Ketua PP Lazisnu yang juga tokoh Nahdlatul Ulama, Ubaidillah Amin atau Gus Ubaid membawa kabar mengejutkan tentang sosok

Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean belakangan menjadi perhatian publik usai pernyataannya yang kontroversial.

Namun, ada yang lebih mengejutkan lagi, ada kabar menyebut kalau Ferdinand sudah masuk Islam sejak tahun 2017. Kabar mengejutkan itu disampaikan salah satu tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Ubaidillah Amin atau Gus Ubaid.

Gus Ubaid komentari kasus Muhammad Kece [Foto: Beritajatim]

Wakil Ketua PP Lazisnu itu menyatakan awalnya terkejut saat membaca pernyataan 'Allahmu lemah' yang dituliskan Ferdinand.

Setelah Gus Ubaid mencari tahu, ternyata Ferdinand merupakan penganut Islam dan bertuhankan Allah. Sehingga, menurutnya, mustahil dia menghina agamanya sendiri.

“Kami telah mencoba menggali dan mencari tahu siapa sebenarnya saudara Ferdinand Hutahaean ini. Setelah kami menggali dan mencari tahu tentang saudara Ferdinand melalui teman-teman kami di Jakarta, ternyata informasi yang kami dapatkan cukup mengejutkan. Ferdinand seorang mualaf,” kata Gus Ubaid dikutip Hops.id--jaringan Suara.com, Jumat (7/1/2022).

Ia berpesan terkait sesuatu yang menimpa Ferdinand untuk tidak dibesar-besarkan

“Bagi kami pribadi, apa yang menimpa saudara Ferdinand sebaiknya tidak perlu dibesar-besarkan, terlebih sampai dikaitkan dengan pelecehan pada agama tertentu,” terang Gus Ubaid.

Menurut informasi yang diterima Gus Ubaid, Ferdinand Hutahaean telah bersyahadat di hadapan KH Ali Yafi yang merupakan mantan Ketua Umum MUI Pusat. Ikrar syahadat tersebut juga disaksikan Nyai Lily Wahid.

“Maka melihat latar belakang tersebut, adalah hal yang wajar dan sah-sah saja apabila seorang mualaf ingin mendalami Agama Islam. Namun, dalam prosesnya ia melihat wajah Islam yang tergambar dalam ajaran yang ia pelajari sangat berseberangan dengan sebagian oknum yang memperkeruh citra Agama Islam itu sendiri,” ungkapnya.

“Berpijak pada hal ini, tidak heran kalau Muhammad Abduh, salah satu Syaikhul Azhar di masanya, pernah mengatakan: al-Islam mahjubun bi al-Muslimin yang artinya nilai-nilai Agama Islam tercoreng oleh (Perbuatan) kaum muslimin,” sambungnya.

Ia berpendapat, pengalaman spiritual yang dialami Ferdinand itulah yang akhirnya membuat dia tidak terkontrol. Namun terlepas itu semua, Ferdinand mustahil menghina agamanya sendiri.

“Adalah hal yang mengherankan ketika cuitan tersebut oleh sebagian pihak diarahkan terhadap pelecehan Agama Islam. Sebab agama yang dianut oleh Ferdinand sendiri adalah Islam. Tidak mungkin seorang muslim berniat menghina dan melecehkan agama yang dianut oleh dirinya sendiri,” kata Pengasuh Ponpes Annuriyyah Kaliwining Jember itu.

Diketahui, pernyataan Ferdinand terkait 'Allahmu lemah' mengundang reaksi keras dari sejumlah pihak. Akibat pernyataannya, tagar Tangkap Ferdinand sempat menjadi trending topic.

Ferdinand kemudian dilaporkan ke pihak berwajib lantaran cuitannya tersebut dinilai menyinggung SARA. Meskipun ia sudah minta maaf dan menghapus postingannya itu proses hukum tetap berjalan.

Load More