Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Rabu, 27 Oktober 2021 | 06:45 WIB
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. [Kemenag]

SuaraRiau.id - Pro kontra pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas belakangan menjadi sorotan publik. Bahkan sejumlah tokoh ikut bersuara menyikapi kontroversi tersebut.

Terkait itu, Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi ingin polemik soal pernyataan Menag Yaqut yang menyebut Kementerian Agama merupakan hadiah bagi Nahdlatul Ulama (NU) sebaiknya disudahi.

"Saya kira penjelasan itu bisa dipahami. Penjelasan sudah disampaikan, dan pro-kontra semestinya disudahi,” terang Zainut dikutip dari Antara, Selasa (26/10/2021).

Ia mengatakan bahwa pernyataan Menag Yaqut tidak dimaksudkan untuk merendahkan pihak lain, hanya disampaikan untuk memberikan semangat kepada santri serta pondok pesantren.

"Karena momentumnya bertepatan dengan peringatan Hari Santri Nasional,” ujar Zainut.

Ia pun berharap semua pihak menahan diri dan tidak menyampaikan pernyataan yang justru dapat menimbulkan situasi semakin panas.

“Mari saling menahan diri dan salurkan energi bersama untuk bersinergi dalam memajukan bangsa,” kata dia.

Ia juga mengingatkan kepada semua agar mengedepankan semangat persaudaraan dan kerukunan serta menghindarkan diri dari hal-hal yang dapat membuat retak bangunan persatuan dan kesatuan bangsa.

"Islam mengajarkan agar kita saling menasihati untuk menaati kebenaran, dan saling menasihati untuk tetap di atas kesabaran,” kata dia.

Sebelumnya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan bahwa pernyataannya soal Kementerian Agama merupakan hadiah negara bagi Nahdlatul Ulama disampaikan semata-mata untuk memantik semangat para santri dan pondok pesantren.

"Pertama, saya sampaikan di forum internal, intinya adalah memberi semangat kepada para santri, pondok pesantren," katanya.

Gus Yaqut pun akhirnya menyampaikan klarifikasi karena pernyataannya menimbulkan pro dan kontra.

PBNU pun menyatakan tidak sepakat dengan pernyataan yang disampaikan oleh Menteri Agama perihal Kementerian Agama. (Antara)

Load More