SuaraRiau.id - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut lebih dari 2.000 tenaga kesehatan di Indonesia meninggal dunia akibat terpapar virus corona, menurut data LaporCovid19. Kebanyakan dari mereka adalah dokter dan perawat.
Dirjen WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyalahkan situasi ini pada negara-negara dan perusahaan yang mengendalikan suplai vaksin global.
Ia menegaskan tenaga kesehatan semestinya mendapat prioritas vaksin, seraya menambahkan kelompok negara G20 harus memenuhi komitmen berbagi vaksin secepatnya.
Sebelumnya, pejabat senior WHO lainnya memperingatkan minimnya vaksinasi dapat membuat pandemi berlarut-larut hingga tahun depan.
Lebih dari 2.000 nakes Indonesia meninggal dunia
Merujuk data LaporCovid-19, ada 2.032 tenaga kesehatan Indonesia meninggal dunia akibat Covid-19, hingga Jumat (22/10).
Kebanyakan dari mereka yang meninggal adalah dokter, dengan jumlah 730. Sementara perawat di Indonesia yang meninggal akibat Covid mencapai 670.
Angka kematian tertinggi tercatat pada Juli 2021, ketika Indonesia mencapai puncak gelombang kedua pandemi Covid-19, yakni sebanyak 502 tenaga kerja.
Angka ini jauh berbeda dengan estimasi WHO, yang memperkirakan sebanyak 340 nakes meninggal di Indonesia akibat Covid pada periode Januari 2020-Mei 2021. Adapun estimasi International Health Metrics and Evaluation, jumlah nakes yang meninggal di Indonesia akibat Covid pada periode itu sebanyak 760 orang.
Sementara secara global, WHO menyebut lebih dari 100.000 tenaga kesehatan meninggal dunia sejak awal pandemi virus corona, dan jutaan lainnya belum divaksinasi.
Baca Juga: 180.000 Nakes Meninggal Akibat Corona, 2.000 di Antaranya dari Indonesia
WHO mengestimasi ada sekitar 80,000 hingga 180,000 tenaga kesehatan di seluruh dunia meninggal akibat Covid pada periode Januari 2020 hingga Mei 2021.
Berita Terkait
-
Indonesia Masuk 5 Besar Kelahiran Prematur Dunia, Siapkah Tenaga Kesehatan Menghadapi Krisis Ini?
-
Who Am I?: Salah Satu Film Paling Berbahaya Jackie Chan, Malam Ini di Trans TV
-
Jangan Sampai RS Internasional Didominasi Tenaga Asing Akibat Standar Kita Tertinggal
-
Gaza Butuh Rp116,3 Triliun untuk Pulihkan Layanan Kesehatan yang Hancur Total
-
WHO Apresiasi Kemajuan Indonesia dalam Pengembangan Obat Herbal Modern
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
5 Mobil Bekas 70 Jutaan, City Car hingga Pickup untuk Aktivitas Keluarga
-
5 Mobil Bekas yang Nyaman buat Keluarga 2025, Harga Ramah di Kantong
-
5 Mobil Bekas Nyaman untuk Penumpang Anak, Fitur Keamanan Lengkap
-
4 Mobil Suzuki Bekas 50 Jutaan untuk Harian Keluarga: Anti Rewel, Serba Hemat!
-
PSPS Pekanbaru Datangkan 3 Pemain Asing Baru, Ini Sepak Terjangnya