SuaraRiau.id - Sebanyak 684.900 dosis vaksin AstraZeneca tiba di Indonesia, Rabu (22/9/2021). Dengan program kedatangan vaksin tahap 73 ini, stok vaksin di Tanah Air bertambah.
Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi menyatakan semua patut bersyukur lantaran vaksin yang ada di Indonesia berguna melindungi warganya.
"Di tengah kebutuhan vaksin yang mendesak di seluruh dunia, kita harus bersyukur pemerintah dapat memastikan stok vaksin bagi bangsa Indonesia. Semua vaksin yang dipakai di Indonesia aman dan berkhasiat untuk melindungi kita dari gejala berat juga kematian akibat Covid-19. Jadi, masyarakat jangan ragu. Ayo cepat vaksin," ujar Siti Nadia dikutip dari Antara, Rabu (22/9/2021).
Total vaksin jadi AstraZeneca, baik melalui pembelian langsung maupun kerja sama multilateral dan bilateral saat ini berjumlah 24.520.300 dosis.
Total vaksin yang ada di Indonesia dalam bentuk bahan baku (bulk) dan vaksin jadi berjumlah 268.235.300 dosis
Pemerintah terus berupaya mengamankan ketersediaan vaksin dan berkolaborasi dengan banyak pihak untuk distribusi vaksin secara cepat dan tepat sasaran.
Tempat layanan vaksinasi saat ini tersebar hingga pelosok Indonesia. Data pemerintah per 21 September pukul 18.00, ada 81 juta orang yang mendapatkan vaksin dosis pertama dan 46 juta mendapatkan dosis lengkap.
Angka tersebut setara dengan 39 per 100 orang penduduk sasaran vaksinasi sudah mendapatkan vaksin dosis pertama.
"Pemerintah sangat mengharapkan dukungan para orangtua, untuk membantu para penerus bangsa kita segera mendapatkan proteksi dari virus Covid-19. Mari kita antar anak-anak kita melakukan vaksinasi agar semakin banyak anggota keluarga yang terlindungi," kata Nadia.
Nadia menyoroti masih rendahnya cakupan vaksinasi bagi lansia yang belum menunjukkan peningkatan signifikan.
Dari 21,5 juta sasaran vaksinasi, jumlah yang sudah mendapatkan dosis pertama masih berada pada kisaran angka 27,75 persen sedangkan yang sudah mendapatkan dosis kedua sekitar 19,40 persen.
Vaksinasi untuk warga lanjut usia perlu didorong karena kelompok tersebut memiliki risiko kematian tertinggi jika terinfeksi Covid-19.
Nadia mengharapkan petugas di daerah bisa memberikan kemudahan akses dan layanan sehingga lebih banyak warga lansia yang terjangkau vaksinasi.
Selain itu, pemerintah juga mengajak keluarga para lansia untuk membantu mereka segera vaksin demi melindungi kesehatan kelompok rentan ini. (Antara)
Berita Terkait
-
Kabar Baik, Indonesia Terima 2,6 Juta Dosis Vaksin Pfizer dari AS dan Prancis
-
Indonesia Kembali Menerima Vaksin Pfizer dan AstraZeneca
-
Vaksin Pfizer dan AstraZeneca Bantuan AS dan Prancis Tiba di Indonesia
-
Masyarakat Pekanbaru Terima 15 Ribu Dosis Vaksin Covid-19 dari Gerindra
-
Kabar Baik, Indonesia Kedatangan 4 Tahap Vaksin Covid-19 Dalam Sehari
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Popok Sampah Jadi Berkah: UMKM Binaan BRI Ciptakan Inovasi Ramah Lingkungan & Berdayakan Disabilitas
-
Jangan Panik! Transaksi BRI Aman & Lancar saat Libur Maulid Nabi karena Weekend Banking
-
BRI Rayakan Hari Pelanggan Nasional dengan Sambangi dan Sapa Nasabah Secara Langsung
-
Pemprov Riau Siapkan 2 Lokasi Program Transmigrasi, untuk Siapa?
-
Khariq Anhar Jadi Tersangka UU ITE usai Unggah Konten Manipulasi soal Demo