Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Rabu, 01 September 2021 | 12:40 WIB
Presiden Joko Widodo usai cek ketersediaan obat terapi Covid-19. (Dok: Istimewa)

SuaraRiau.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru-baru ini terlihat blusukan di pemukiman padat penduduk.

Video yang menampilkan Jokowi blusukan kemudian viral di media sosial.

Salah satu tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Umar Hasibuan mengaku heran. Ia menyatakan bahwa seharusnya blusukan yang dilakukan Jokowi itu cukup dikerjakan oleh Menteri Sosial (Mensos).

Aksi Jokowi blusukan. [Twitter]

Hal itu, ia ungkapkan dalam kicauan di akun Twitter pribadinya, @Umar_Hasibuan_. Dirinya mempertanyakan kepentingan Presiden Jokowi berada di lokasi semacam itu.

“Saya sering bingung ya. Apa perlu Presiden seperti ini? Bukankah ini cukup dengan Mensos saja?,” tulisnya dalam kicauan dikutip Hops.id--jaringan Suara.com, Rabu (1/9/2021).

Gus Umar pun membagikan sebuah video yang memperlihatkan aktivitas Jokowi ketika blusukan dan menyapa warga sekitar.

Terlihat dalam video berdurasi kurang dari satu menit tersebut, Jokowi tampak dikawal oleh sejumlah prajurit Paspampres.

Tidak jauh dari situ, ada pula sejumlah wartawan yang mengabadikan momen itu.

Presiden Jokowi mengenakan baju putih lengan panjang nampak menyapa warga sekitar dan kemudian menuju ke arah tenaga kesehatan yang bertugas sebagai vaksinator.

Sontak kicauan milik pria yang akrab dipanggil Gus Umar itu mendapat komentar senada dari warganet lainnya.

Tak sedikit di antara mereka yang menyetujui dengan pendapat dari Gus Umar tersebut.

“Semua sandiwara ..apakah anda percaya dengan pemimpin dan pejabat seperti ini..negeri ini sdh krisis kepercayaan yang sangat akut mulai dari kepala sampai ekor,” tulis warganet menanggapi.

“Emang dari dulu presiden satu ini selalu melakukan hal-hal yang gak perlu. Itu karena dia tak memiliki kemampuan untuk melakukan hal-hal yang perlu dilakukan boleh seorang presiden,” timpal sebuah akun.

“Sekali-kali perlu bang sebagai ekspresi kedekatan dengan warga. Namun, ini tidak cukup, kebijakan yang lebih strategis yang diperlukan,” kata netizen.

Load More