SuaraRiau.id - Kelompok Taliban mengklaim telah menguasai wilayah Afghanistan sejak 15 Agustus yang lalu. Sejumlah gambaran kondisi terbaru Afghanistan pun menjadi perhatian publik.
Terbaru, Taliban membuat aturan bahwa perempuan bekerja di Afghanistan harus diam di rumah sampai sistem yang layak diterapkan untuk memastikan keamanan mereka.
“Ini prosedur sementara,” ujar Juru Bicara Taliban, Zabihullah Mujahid seperti yang disampaikan di BBC dikutip dari Batamnews.co.id--jaringan Suara.com , Rabu (25/8/2021).
Untuk diketahui, dalam konferensi pers pertama sejak mengambil alih Afghanistan, Mujahid menjanjikan pihaknya menjamin kebebasan perempuan.
Taliban memperbolehkan perempuan bekerja dan sekolah, bahkan mereka mengajak perempuan untuk terlibat dalam pemerintahan.
Mujahid mengatakan pembatasan ini hanya dalam jangka pendek.
“Pasukan keamanan kami tidak dilatih bagaimana berurusan dengan perempuan, bagaimana berbicara dengan perempuan,” ungkap dia.
“Sampai kita memberlakukan keamanan penuh, kami minta perempuan diam di rumah,” sambungnya.
Terkait hal itu, PBB menyoroti laporan “kredibel” pelanggaran oleh Taliban, khususnya pembatasan-pembatasan bagi perempuan.
Komisioner Tinggi HAM PBB, Michelle Bachelet menyampaikan pada Selasa, hak-hak perempuan adalah hal yang paling mendasar.
Selain mengungkapkan kekhawatirannya terkait hak-hak perempuan, Bachelet dalam rapat darurat Dewan HAM PBB di Jenewa juga mengatakan pihaknya menerima laporan perekrutan tentara anak-anak dan sejumlah eksekusi yang dilakukan Taliban.
Setelah rapat tersebut, Dewan HAM PBB mengeluarkan resolusi menegaskan komitmen penuh mereka untuk memperjuangkan hak-hak perempuan dan anak perempuan.
Namun resolusi itu tidak merekomendasikan penunjukan penyelidik khusus PBB untuk Afghanistan.
Berita Terkait
-
Atlet Paralimpiade Afghanistan Berhasil Dievakuasi, Lokasinya Dirahasiakan
-
Pemerintah Taliban Mendorong Pejabat Afghanistan untuk Kembali Bekerja
-
Afghanistan di Ambang Krisis Kemanusiaan, 14 Juta Orang Terancam Kelaparan
-
AS akan Evakuasi Tentara Afghanistan yang Bantu Penarikan Warga dari Kabul
-
Dilanda Eksodus Besar-besaran, Afghanistan Terancam Krisis Kemanusiaan
Terpopuler
- Kebijakan Gibran Ingin Terapkan Kurikulum AI Diskakmat Menteri Pendidikan
- Timur Tengah Membara, Arab Saudi dan Qatar Batal Jadi Tuan Rumah Kualifikasi Piala Dunia 2026?
- 6 Mobil Matic Bekas di Bawah Rp 40 Juta: Cocok untuk Pemula dan Ramah di Kantong
- 7 HP Murah Kamera Terbaik Mulai Rp 800 Ribu, Lebih Tinggi dari iPhone 16 Pro Max
- Pramono Ajak Anies Nobar Persija di JIS: Sekarang Tuan Rumahnya Saya, Bukan yang Bikin Nggak Nyaman
Pilihan
-
Here We Go! Jaka Pindah ke Leeds United, Jay Idzes Direkrut Udinese?
-
Punya Nama Depan Jaka, Pemain Berbandrol Rp415 M Ini Keturunan Indonesia?
-
Dear Pak Prabowo! Ekonomi RI Tak Menggembirakan, Rakyat Tak Pegang Duit
-
5 Pemain Kesayangan Patrick Kluivert Tak Dilirik Gerald Vanenburg ke Timnas Indonesia U-23
-
6 HP Samsung Rp1 Jutaan Terbaik Juni 2025: RAM Besar, Kamera Resolusi Tinggi
Terkini
-
Respons Anggota DPRD soal Laporan Keuangan Riau yang Dilaporkan ke KPK
-
Job Fair Pekanbaru 2025 Resmi Dibuka, Sediakan Ribuan Lowongan Kerja
-
Siap-siap Dapat Cuan, 4 Link DANA Kaget Hari Ini buat Berburu Diskonan
-
Pengumuman Hasil Seleksi PPPK 2024 Tahap 2, Begini Cara Ceknya
-
Bertambah, Sudah 8 Warga Jadi Tersangka Kasus Kerusuhan di PT SSL