SuaraRiau.id - Salah satu kaki hewan tapir yang berada di kawasan Distrik Nilo Kabupaten Pelalawan terpaksa diamputasi. Lantaran hewan langka bernama latin Tapirus indicus tersebut terjerat di kawasan konsesi Hutan Tanam Industri PT Arara Abadi Distrik Nilo.
Tim dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBSKDA) Riau langsung menuju lokasi, usai mendapat laporan untuk mengevakuasi satwa yang kini dilindungi tersebut.
Proses evakuasi tersebut terpaksa menggunakan alat berat, lantaran sudah tidak memungkinkan lagi bagi Tapir untuk berjalan.
Sementara itu, Kepala Bidang Wilayah I KSDA Riau Andri Hansen Siregar mengatakan, tim mengevakuasi satwa tersebut ke distrik PT Arara Abadi untuk mendapatkan perawatan.
“Kita lakukan pengangkatan menggunakan eskavator. Karena kaki kanan tapir bagian depan mengalami putus maka kita lakukan perawatan,” ujar Andri Hansen seperti dikutip dari Riauonline.co.id - jaringan Suara.com pada Sabtu (21/8/2021)
Dia menambahkan, usai dievakuasi kondisi Tapir menurun akibat luka parah yang diderita.
“Tapir ini lemas, tapi kita masih punya harapan karena masih mau makan. Setelah mendapatkan perawatan dan diberi suntikan antibiotik kondisi Tapir mulai membaik dan luka sudah mulai tertutup,” terangnya.
Kekinian, Tapir dirawat di Distrik Nilo kawasan perusahaan, di sana terdapat mantri hewan untuk dilakukan perawatan lanjutan.
Untuk diketahui, eksistensi Tapir sering digunakan sebagai salah satu bukti teori pemisahan benua. Sebaran hewan herbivora tersebut di Asia Tenggara meliputi bagian selatan Burma, Thailand bagian selatan, Semenanjung Malaysia dan Indonesia.
Baca Juga: Duh Kasihan, Seekor Tapir Kakinya Putus Terkena Jerat di Pelalawan
Selain itu, bukti-bukti paleontologis menunjukkan, sebaran tapir berada di Pulau Jawa dan Sumatra. Namun saat ini di Indonesia, tapir hanya bisa dijumpai di Sumatra, itupun hanya pada bagian selatan Danau Toba sampai ke Lampung.
Hanya ada satu catatan keberadaan tapir di bagian utara Danau Toba yaitu di Pangkalan Berandan. Tapir umumnya dijumpai pada hutan dataran rendah, tetapi beberapa catatan menunjukkan kehadirannya pada daerah sampai ketinggian 2.000 meter, seperti di Gunung Tujuh (Taman Nasional Kerinci Seblat).
Tapir bisa dijumpai di hutan primer, sekunder, campuran, kebun karet. Beberapa catatan menunjukkan kehadirannya di kebun sawit dan melintasi pemukiman penduduk ataupun kamp petugas di PHPA.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
Pilihan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
-
Profil Superbank (SUPA): IPO Saham, Harga, Prospek, Laporan Keuangan, dan Jadwal
-
Jelang Nataru, BPH Migas Pastikan Ketersediaan Pertalite Aman!
Terkini
-
7 Mobil Kecil Bekas yang Tangguh di Tanjakan, Fitur Canggih Jaga Keseimbangan
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan buat Pelajar, RAM Besar dengan Kamera 50 MP
-
5 Mobil Bekas Bodi Bongsor di Bawah 100 Juta, Nyaman Bawa Keluarga Besar
-
Program Ini Sekolahku BRI Hadirkan Dukungan Nyata bagi Guru dan Pendidikan di Wilayah 3T
-
3 Mobil Listrik Bekas Wuling Air EV yang Layak Dibeli, Bodi Ringkas dan Efisien