SuaraRiau.id - Kelompok Taliban menjadi perbincangan usai kembali menguasai Afghanistan. Sejumlah tanggapan pro dan kontra bermunculan terkait kelompok itu.
Bahkan, tak sedikit masyarakat di Indonesia yang memuji kelompok Taliban. Hal itu kemudian direspons salah satu cendekiawan muslim, Ayang Utriza Yakin.
Ia mengaku tidak habis pikir bahwa ada orang Indonesia yang memuji Taliban.
“Saya tidak habis pikir ada orang Indonesia yang memuji Taliban,” ungkapnya lewat Twitter Ayang_Utriza pada Rabu (18/8/2021) dikutip dari Terkini.id--jaringan Suara.com.
Ayang menyebut bahwa hal itu sekaligus sebagai respons terhadap utas yang dibuat Qaris Tajuddin, jurnalis Tempo yang pernah meliput Taliban di Afghanistan.
Menurut Ayang, utas Qaris Tajudin di Twitter itu merupakan salah satu contoh yang bisa membuat orang paham mengapa rakyat Afghanistan sangat takut kepada Taliban.
Dalan utas, Qaris menceritakan pengalamannya berada di Afghanistan saat Taliban kehilangan kekuasaannya 20 tahun lalu.
Dikisahkan kala itu Amerika Serikat menguasi Kabul sehingga Taliban terdesak ke Selatan, tapi masih berkuasa. Dalam perjalanan masuk ke Afganistan dan setelah sampai di Afghanistan, Qaris menceritakan banyak hal-hal yang mengerikan.
Qaris bercerita, sepanjang perjalanan hingga sampai di terbesar di sebelah timur, yakni Jalalabad, semua kota seperti kota mati dan mencekam.
Untuk bisa masuk saja harus mempertaruhkan nyawanya dan selama di perjalanan, ia juga beberapa kali hampir dibunuh.
“Selama beberapa hari, gak lihat perempuan sama sekali. Pengaruh Taliban masih kuat, perempuan disembunyikan dalam rumah dan tidak boleh sekolah atau beraktivitas di luar. Jadi gak heran ada kejadian pilu seperti yang dialami Malala Yousafzai,” kenang Qaris.
Kata dia bahwa dulu saat Taliban berkuasa, semua tempat hiburan diberangus. Bermain layangan dan menonton du bioskop dilarang dengan alasan haram
Maka, ketika Qaris sampai di Ibu Kota Afghanistan (Kabul), masyarakat Afghan sedang merayakan kebebasan mereka lagi (saat AS berkuasa). Bioskop dibuka lagi, meski filmnya film jadul.
“Jadi bisa kebayang kalau rakyat Afghan saat ini gak mau hidup di bawah tekanan Taliban. Bioskop dan hiburan tentu hal remeh. Yang lebih penting adalah soal keamanan. Kenapa?” sebut dia.
Lebih lanjut, Qaris juga menjelaskan bahwa setiap terjadi perebutan kekuasaan seperti saat ini, negara akan terus goncang selama beberapa tahun untuk mencari titik keseimbangan.
“Artinya, pertempuran akan jadi makanan sehari-hari. Tentara dan pemberontak akan pakai semua fasilitas untuk perang,” ungkapnya.
Berita Terkait
-
Isyarat Nova Arianto Jelang Timnas Indonesia U-17 vs Afghanistan: Ada Beberapa Kita Coba
-
Taliban Abaikan Separuh Populasi: UNICEF Desak Anak Perempuan Afghanistan Boleh Sekolah Lagi
-
Donald Trump Akan Larang Perjalanan dari Afghanistan dan Pakistan ke AS
-
CCTV Taliban: Jaminan Keamanan atau Ancaman Baru bagi Perempuan Afghanistan?
-
Detik-Detik Menegangkan Mobil Tabrak Kerumunan di Munich, 28 Luka-Luka!
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
-
Prabowo 'Kebakaran Jenggot' Respons Tarif Trump, Buka Seluruh Kran Impor: Pengusaha Teriak Bumerang!
-
Solusi Pinjaman Syariah Tanpa Riba, Tenor Panjang dan Plafon Sampai Rp150 Juta!
-
Dear Petinggi BEI, IHSG Memang Rapuh dan Keropos!
-
Harga Emas Antam Berbalik Lompat Tinggi Rp23.000 Hari Ini, Jadi Rp1.777.000/Gram
Terkini
-
I Love Mutiara: BRI Dikenal sebagai Bank Paling Berpengalaman dalam Mendukung UMKM
-
Pro Kontra Pemkot Beli Alphard untuk Mobil Dinas, DPRD Pekanbaru: Bukan Barang Mewah
-
Riau Nomor Dua PHK Terbanyak se-Indonesia, Gubri Wahid Kasih Penjelasan
-
Mengenal Makan Bajambau, Tradisi yang Dihadiri Pejabat Tinggi Riau di Kampar
-
Panjang Lebar Penjelasan Ketua DPRD Pekanbaru soal Mobil Alphard untuk Dinas Wali Kota