Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Kamis, 05 Agustus 2021 | 14:14 WIB
Pesawat Kepresidenan Republik Indonesia di Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (10/4). [Antara/Widodo S. Jusuf]

Tak hanya itu, ia menegaskan hal paling utama dalam pewarnaan pesawat kepresidenan adalah keselamatan.

"Kalau saya bilang ini cenderung mengabaikan aspek keamanan ketika ada pergantian warna menjadi warna yang mencolok merah putih ini," katanya.

Sementara itu sebelumnya, pengecatan ulang pesawat kepresidenan mendapat sorotan dari pengamat penerbangan Alvin Lie. Ia mempertanyakan urgensi pengecatan ulang pesawat presiden.

Menurut Alvin Lie, cat ulang pesawat ini ditaksir bisa menelan biaya hingga Rp 2 miliar. Padahal, masyarakat sedang kesulitan di tengah krisis akibat pandemi Covid-19.

Di lain pihak, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengatakan bahwa rencana pengecatan pesawat tersebut telah dicanangkan sejak 2019.

Heru membantah pengecatan ulang pesawat ini sebagai pemborosan di tengah pandemi. Pengecatan pesawat itu juga sebenarnya dalam rangka HUT ke-75 RI pada 2020.

Namun, pengecatan tak bisa langsung dilakukan karena pesawat itu belum memasuki waktu perawatan rutin tahun lalu.

Load More