SuaraRiau.id - Irena Handono saat ini dikenal sebagai penceramah Islam yang cukup familiar di kalangan masyarakat. Ia sebelumnya merupakan seorang biarawati dan sekarang istiqomah menjadi ustazah.
Dulu Biarawati Irena Handono sebelum masuk Islam mencoba mencari kelemahan Islam. Dirinya kala itu ingin membandingkan konsep ketuhanan pada agama Kristen dengan konsep ketuhanan dalam Islam.
Alih-alih menemukan kelemahan Islam, Irena justru jatuh hati pada konsep ketuhanan pada Islam sehingga memutuskan untuk mualaf.
Jika dulu ia mempelajari Islam untuk mengetahui kelemahannya, kini sebaliknya, Irena malah mengakui Islam sebagai agama yang sempurna.
Keputusan Irena Handono menjadi mualaf berawal ketika ia berdiskusi dengan dosen di biara soal perbandingan agama terkait konsep keimanan.
Irena kala itu memiliki rasa penasaran tinggi kemudian mengusulkan diri untuk mempelajari Islam langsung dari sumbernya, yaitu Alquran.
Tak disangka, dosennya mengizinkan Irena mempelajari Islam dari Alquran sehingga dengan riang, mantan biarawati itu segera ke perpustakaan untuk meminjam Alquran tanpa terjemahan.
Namun, setelah dibawa pulang, Irena bingung melihat huruf-huruf Alquran karena sama sekali tak bisa membacanya. Lalu, di hari berikutnya Irena memutuskan untuk meminjam Alquran yang memiliki terjemahan.
“Saya pulang ke biara dan malamnya saya baca Alquran, tapi cara baca terbalik. Saya buka dari belakang, bukan dari depan, maka saya berjumpa surat Al Ikhlas,” kata Irena dalam tayangan di kanal YouTube Cinta Quran TV dilansir dari Terkini.id--jaringan Suara.com.
“Ini jawaban Allah. Baru baca terjemahan itu saja, saya sudah terkejut. Ini yang mutlak benar. Bagi saya Allahu Ahad, Allah itu Esa, itu ya betul. Enggak mungkin dua, kalau dua (Tuhan) itu ciptaan.” sambung dia.
Lebih lanjut, Irena menyebut bahwa konsep ketuhanan di Alquran itu adalah sempurna dan tak terbantahkan.
Sebelum menemukan konsep ketuhanan di Alquran, ia mengaku didoktrin soal pengandaian berbagai konsep Tuhan yang ada sisi kelemahannya, misalnya konsep Tuhan itu satu dalam segitiga.
Maka dari itu, ia penasaran bagaimana kalau nanti ada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maksudnya apakah bisa nanti konsep ketuhanan bisa menjadi segi empat dan artinya Tuhan ada penambahan.
Namun, kala itu Irena dilarang untuk menggugat hal dasar seperti itu karena katanya terlarang dalam dogma. Tak hanya itu, Irena juga merasa pengandaian Tuhan dengan telur pun punya kelemahan konsep secara logika.
Itu karena jika konsep Tuhan seperti telur, yang mana pasti punya tiga unsur, yaitu kulit, putih, dan kuning telur, maka tak ada satu unsur saja, berarti tak mungkin menjadi konsep telur.
Berita Terkait
-
Bule Belgia Ini Pilih Masuk Islam, Alasannya karena Cinta dan Persaudaraan
-
Jarang Terekspos, Berikut Ini 4 Artis Cantik yang Punya Suami Mualaf
-
Artis-Artis Ini Punya Suami Mualaf, Siapa Saja Mereka?
-
Berdarah Tionghoa, 5 Artis Ini Putuskan Mualaf
-
Denise Chariesta Kurban Sapi, Komentar Dinar Candy Jadi Mualaf Disorot
Terpopuler
- Selamat Tinggal Jay Idzes, Mohon Maaf Pintu Klub Sudah Ditutup
- Resmi! Thijs Dallinga Pemain Termahal Timnas Indonesia 1 Detik Usai Naturalisasi
- Makin Menguat, Striker Cetak 3 Gol di Serie A Liga Italia Dinaturalisasi Bersama Mauro Zijlstra
- Thijs Dallinga Ogah Bahas Peluang Bela Belanda, Sepakat Perkuat Timnas Indonesia?
- 1 Detik Naturalisasi 9 Pemain Keturunan Ini Harga Pasaran Timnas Indonesia Tembus Rp 1 Triliunan!
Pilihan
-
3 Film Jadi Simbol Perlawanan Terhadap Negara: Lebih dari Sekadar Hiburan
-
OJK Beberkan Fintech Penyumbang Terbanyak Pengaduan Debt Collector Galak
-
Tarif Trump 19% Berlaku 7 Agustus, RI & Thailand Kena 'Diskon' Sama, Singapura Paling Murah!
-
Pemerintah Dunia dan Tenryuubito: Antagonis One Piece yang Pungut Pajak Seenaknya
-
Persija Jakarta Bisa Lampaui Persib di Super League 2025/2026? Eks MU Beri Tanggapan
Terkini
-
Deretan Perusahaan Diduga Pelaku Karhutla Riau, Ada dari Malaysia
-
Belasan Pasangan Mesum Ketahuan Ngamar di Penginapan Pekanbaru
-
Diserang Harimau, Begini Kondisi Pekerja Akasia di Pelalawan
-
CEK FAKTA: Presiden Prabowo Akan Hentikan Program Bansos, Benarkah?
-
PSPS Pekanbaru ke Solo usai Lawan Sriwijaya FC, Hadapi Siapa?