SuaraRiau.id - PPKM Darurat yang diterapkan pemerintah ke sejumlah daerah masih berlangsung hingga 20 Juli. Bahkan ada wacana pemerintah memperpanjang kebijakan pembatasan aktivitas warga tersebut.
Di sisi lain, kebijakan PPKM Darurat mengundang pro kontra lantaran kasus Covid-19 di Indonesia terus melonjak.
Lonjakan tersebut masih menyisakan duka bagi para penyintas atau korban pasien corona yang meninggal dunia.
Tak hanya itu, PPKM menjadi kendala tersendiri bagi masyarakat marginal yang mencari nafkah kendati sebenarnya hal itu dilakukan pemerintah demi kemaslahatan kesehatan bersama.
Eks Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti kembali menyinggung Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Susi kali ini menyindir mengenai laju kasus Covid-19 di Indonesia yang disebut Menko Luhut kini tidak terkendali.
“Katanya kemarin terkendali,” cuitnya di akun @susipudjiastuti dilansir dari Terkini.id--jaringan Suara.com, Kamis 15 Juli 2021.
Pernyataan Bu Susi itu merujuk terhadap pernyataan Luhut yang sebelumnya sempat menyatakan, kasus Covid-19 di Tanah Air terkendali.
Bahkan, Luhut mengatakan jika ada pihak yang tak sepakat, ia siap menyodorkan data terkait situasi Covid-19 di Indonesia yang terkendali.
“Jadi kalau ada yang berbicara bahwa tidak terkendali keadaannya, sangat-sangat terkendali. Jadi yang bicara tidak terkendali itu bisa datang ke saya, nanti saya tunjukin ke mukanya bahwa kita terkendali, jadi semua kita laksanakan,” tegas Luhut pada Senin 12 Juli 2021.
Namun, hari ini Luhut menyebut laju kasus Covid-19 varian Delta saat ini tidak terkendali. Saat ini disebutnya sudah mendominasi Pulau Jawa jauh lebih dahyat dari varian sebelumnya, yaitu varian Alpha.
“Nah, ini saya mohon supaya kita paham, bahwa varian Delta ini varian yang tidak bisa dikendalikan,” terang Luhut dalam konferensi pers virtual.
Menurut studi, imbuh Luhut, menyatakan varian Delta enam kali lebih menular ketimbang varian Alpha.
“Varian Delta ini, menurut yang saya baca, itu lebih hampir atau sekitar enam kali lebih cepat dari varian Alpha. Atau PSBB 1 dengan PSBB 2,” terangnya.
“Ini dari studi yang saya tahu, apakah lima kali atau enam kali tergantung siapa yang meneliti, tapi yang jelas jauh lebih dahsyat dari varian Alpha yang sebelumnya,” lanjut Luhut Pandjaitan.
Berita Terkait
-
Sebut PPKM Darurat Tidak Efektif, Pakar Epidemiologi: Penularan Tidak Terjadi di Jalanan
-
20 Ribu Warga Terdampak PPKM Darurat Dapat Bantuan Sembako dari Pemkot Medan
-
Luhut Minta Kompak, Tapi Pemerintah Tak Beri Contoh karena Kebijakan Tumpang Tindih
-
PPKM Darurat di Bukittinggi, Internet Gratis dan Lampu Jalan Dimatikan
-
Daftar 10 Tokoh Diprediksi Maju Pilpres 2024, Susi Pudjiastuti Masuk Bursa
Terpopuler
- 3 Kerugian AFF usai Menolak Partisipasi Persebaya dan Malut United di ASEAN Club Championship
- Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
- Moto G100 Pro Resmi Debut, HP Murah Motorola Ini Bawa Fitur Tangguh dan Baterai Jumbo
- 5 HP Harga Rp1 Jutaan RAM 8/256 GB Terbaik 2025: Spek Gahar, Ramah di Kantong
- 45 Kode Redeem FF Max Terbaru 4 Juli: Klaim Gloo Wall, Bundle Apik, dan Diamond
Pilihan
-
Daftar 6 Sepatu Diadora Murah untuk Pria: Buat Lari Oke, Hang Out Juga Cocok
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Baterai Jumbo Terbaik Juli 2025, Lebih dari 5.000 mAh
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Juli 2025, Multitasking Pasti Lancar!
-
Sekali klik! Link Live Streaming Piala Presiden 2025 Persib vs Port FC
-
7 Rekomendasi Tumbler Kekinian, Kuat Antikarat Dilengkapi Fitur Canggih
Terkini
-
BRI Mantapkan Langkah Akselerasi dengan Peluncuran BRIvolution Initiatives
-
4 Pilihan AC dengan Filter Anti Bakteri Bebas Virus, Hemat Listrik Sejuk Sepanjang Hari
-
4 Pilihan Tumbler untuk Cewek, Desain Imut Bikin Minuman Tetap Dingin
-
Sila Artisan Tea dan BRI Kolaborasi Tingkatkan UMKM Teh Lokal Berkelanjutan
-
7 Pilihan Tas Sekolah, Harga Terjangkau Awet Dipakai hingga Tamat