Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Kamis, 15 Juli 2021 | 17:49 WIB
Kafe disegel pemiliknya sendiri gara-gara PPKM Darurat. [Ist]

SuaraRiau.id - Video yang menampilkan sebuah kafe disegel pemiliknya sendiri viral di media sosial. Terlihat daro video, garis kuning-hitam khas pita segel terlihat membentang di depan kafe tersebut.

Kafe itu diketahui bernama Limitless berlokasi di Jalan Raya Kebayoran Lama, Sukabumi Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Pemilik kafe, David (28) mengungkapkan, aksi tersebut merupakan inisiatif dari pihak pengelola kafe.

Langkah itu diambil agar tidak disegel petugas yang melakukan patroli di tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat.

“Tujuannya memang karena saya pikir kalau kita buka dan ngundang keramaian itu tetap disegel juga, jadi mendingan saya segel sendiri sebelum ada penyegelan dari kepolisian atau Satpol PP setempat,” beber David dilansir dari Terkini.id--jaringan Suara.com, Rabu 14 Juli 2021.

“Kenapa kita menyegel tempat ini? Ya tempat kita enggak bakal bisa ikutin protokol yang ada, terlebih lagi tempat kita itu tempat nongkrong, kayaknya untuk di-take away atau sampai jam delapan malam itu enggak bisa,” lanjut dia.

David membantah, aksinya itu dikaitkan sebagai strategi promosi kafe.

“Kalau dibilang untuk marketing sebenernya itu enggak juga, lebih tepatnya kita karena sudah resah aja,” imbuhnya.

David mengungkapkan bahwa penyegelan kafe tak bersifat permanen,j ika keadaan membaik, kafenya akan beroperasi kembali.

David, berharap aksinya tersebut mewakili suara pedagang lain yang bisnisnya ikut terdampak selama PPKM Darurat diterapkan di Jakarta.

Pasalnya, pedagang-pedagang lain juga kerap mengeluhkan pemberlakuan PPKM Darurat itu.

“Semoga bisa mewakili pedagang-pedagang kecil yang lain, supaya ini cepat selesai dan enggak berlama-lama, karena ini PPKM (Darurat) udah sedikit menyusahkan rakyat-rakyat yang di bawah. Kasihan rakyat kecil yang di bawah, ngerasain efek yang lumayan luar biasa,” ujar dia.

Lebih lanjut, David mengaku pendapatan dari kafe yang ia rintis lumayan menurun sejak penerapan PPKM Darurat.

Padahal, kata dia, pihaknya masih harus menggaji karyawan. Oleh karena itu, selama kafe disegel, semua karyawan dirumahkan untuk sementara waktu.

“Kita udah coba jalanin dan itu memang itu menurun banget pendapatan kita, kalau bisa dibilang kita dalam sehari hanya menjual di bawah Rp 100 ribu,” sebut David.

David mengaku, sebelumnya kafenya memang pernah disegel beberapa kali sama Satpol PP lantaran melanggar protokol kesehatan. Akan tetapi, segel yang diterapkan bukanlah segel permanen.

Kendati demikian, David menegaskan ia tetap menghargai penerapan PPKM yang dikeluarkan pemerintah.

“Ini enggak ada tujuannya, sebenarnya untuk menyinggung PPKM yang ada sekarang. Kita tetap hargai semua keputusan pemerintah yang ada saat ini. Ini hanya bentuk keluh kesah dari saya, lebih tepatnya atau pedagang-pedagang yang di sekitar saya,” kata David.

Load More