SuaraRiau.id - Penggali kubur khusus jenazah Covid-19 tak terlepas dari kisah penanganan Covid-19 termasuk di Pekanbaru, Riau.
Para penggali makam ini mengisahkan tentang kerja mereka yang tak mengenal waktu. Mereka harus bekerja hingga dini hari jika ada informasi soal pemakaman pasien Covid-19.
Seorang penggali kubur di Pekanbaru kemudian menceritakan kisah mereka. Pria bernama Subhan Zein, bercerita dirinya dan rekan-rekannya di TPU khusus pasien Covid-19 Rumbai, Pekanbaru, sering menggali kubur saat dini hari.
Subhan mengatakan kerja di pemakaman jenazah Covid-19 itu tak mengenal waktu.
"Suka duka banyak, ini saja kami barusan melakukan pemakaman pukul 04.00 WIB. Nggak ada kenal waktu," kata Zein dilansir dari Riaulink.com--jaringan Suara.com, Senin (12/7/2021).
Dirinya menyebut bahwa pemakaman pada dini hari bukan cuma satu kali terjadi. Dia dan timnya selalu melakukan pemakaman setelah ada kabar pasien meninggal positif Covid-19.
"Kami begitu ada kabar, langsung bekerja. Kadang siang, malam dan dini hari juga ya kami kerja. Pernah satu hari itu delapan jenazah meninggal karena Covid, kan tidak bisa ditunda, harus cepat dimakamkan," ungkap dia.
Zein dan rekan-rekannya mendapat insentif tiap 3 bulan sekali dari Pemerintah Kota Pekanbaru.
Insentif itu, kata dia, sudah termasuk vitamin untuk menjaga stamina tubuhnya.
"3 bulan dapat Rp 15 juta. Angka itu sudah termasuk vitamin, jadi kalau insentif kami belum keluar ya pandai-pandai dulu. Kalau perlengkapan hazmat, cangkul sama alat-alat lain sudah disediakan," tuturnya.
Diketahui, luas lahan untuk pemakaman khusus pasien Covid-19 di Pekanbaru itu sekitar 1 hektare lebih. Namun, akses menuju lokasi disebut masih sulit dan butuh perbaikan.
Diceritakan Zein, untuk meringankan pekerjaan, ia sudah membagi tugas dengan enam rekan lain. Ada yang bertugas menggali kubur, membersihkan makam dan fasilitas yang ada di kawasan pemakaman Covid-19.
"Tugas bagi-bagi biar ringan. Gantian untuk gali kubur, bersihkan makam, perbaiki jalan sama kalau ada tugas-tugas lain," katanya.
Lebih lanjut, dirinya mengaku menggali kuburan tidaklah terlalu berat. Hanya saja khusus jenazah Covid-19 terkadang datang pada waktu bersamaan, sehingga butuh tenaga ekstra.
"Sebenarnya tidak berat gali kuburan ini ya. Tetapi karena ada datang sekali empat, lima itulah yang berat. Saat bekerja biasa saja, tetapi selesai itu di rumah baru terasa badan ini sakit semua," sebutnya.
Berita Terkait
-
Pemkot Pekanbaru Siapkan 12 Ha Lahan Pemakaman Jenazah Covid-19
-
Alokasi Ruang Perawatan Pasien Covid-19 di Batam Kembali Ditambah
-
Curhat ke Jokowi, Pasien Covid-19 Ngamuk Minta Pulang Alasannya Bikin Mewek
-
Persediaan Oksigen untuk Pasien Covid-19 di RSKD Balikpapan Sering Menipis
-
Presiden Jokowi Akan Bagikan Obat Gratis Bagi Pasien Covid-19 Isoman, Ini Syaratnya
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
Terkini
-
Ekosistem Pembayaran Digital BRI Kian Kuat, Transaksi Merchant Melonjak 27,2% Jadi Rp105,5 Triliun
-
Giliran DANA Kaget Bernilai Ratusan Ribu, Segera Cek 5 Link Kejutannya
-
Prominent Awards 2025 Nobatkan PNM sebagai Lembaga Pembiayaan Perempuan Terbesar Dunia
-
7 Link DANA Kaget Hari Minggu, Segera Klaim untuk Tambahan Uang Belanjamu
-
BRI Dorong Keuangan Inklusif untuk UMKM Lewat Desa BRILian dan Rumah BUMN