SuaraRiau.id - Heboh ditemukan belatung pada jatang makan pasien COVID-19 yang isolasi di Islamic Center Kota Tembilahan Indragiri Hilir, Riau. Persisnya ditemukan hewan menjijikan itu di bagian daging ikan yang menjadi menu makan siang, Jumat (9/7/2021).
Juru Bicara (Jubir) Satgas Pencegahan dan Penanganan COVID-19 Inhil Trio Beni Putra mengatakan pihaknya sudah menindaklanjuti temuan tersebut dan hasilnya jenis ikan yang terdapat belatung bukan merupakan menu ikan yang akan disajikan oleh pihak katering atau penyedia makanan.
“Kita sudah cross check ke penerima catering, pengakuan mereka untuk hari ini pihaknya tidak ada mengirim jenis ikan seperti yang dilihat karena tidak termasuk dalam menu lauk ikan hari ini,” katanya dikutip dari Antara.
Ia melanjutkan, bahwa berdasarkan pemeriksaan jenis ikan yang diolah pihak katering hari ini berbeda dengan ikan yang berbelatung tersebut. Bahkan dari segi warna dan kondisi ikan yang tampak busuk.
“Kita juga mendapati lauk yang berbeda. Tadi sudah kita bandingkan dengan ikan-ikan lain yang menjadi menu makan siang hari ini,” jelasnya.
Dijelaskannya, daftar menu ikan yang menjadi lauk makan pasien COVID-19 setiap harinya berbeda, yakni ikan gembung untuk menu hari Selasa, ikan tenggiri di hari Rabu, ikan patin dan senangin hari Kamis, Ikan serai dan Ikan gembung di hari Jumat.
Selain memeriksa menu makan, lanjut Trio, pihaknya juga telah memeriksa suplai ikan-ikan di tempat isolasi terpadu Islamic Center dan semuanya dalam kondisi baik.
Meski demikian, pihaknya akan terus mendalami temuan belatung di menu makan siang hari ini termasuk mencari tau sumber makanan tersebut.
“Saat ini masih kita dalami apakah makanan ini makanan lama yang baru dimakan pasien atau berasal dari luar,” ucapnya.
Baca Juga: Vaksinasi Anak Usia 12 ke Atas Sudah Dimulai di Riau, Ini Syaratnya
Disinggung soal anggaran, dengan tegas Trio mengaku bahwa anggaran untuk konsumsi pasien COVID-19 yang menjalani isolasi sudah tersedia. Hanya saja saat ini belum masuk dalam tahap pencairan sehingga harus ditalangi lebih dulu oleh pihak penyedia makanan.
“Soal anggaran itu masalah waktu saja. Pihak catering menyediakan makanan lebih dulu itu biasa menjelang menunggu proses pencairan,” kata dia.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Inhil, dr Afrizal menyatakan pihaknya juga telah berkoordinasi dengan pihak katering. Masalah tersebut murni merupakan kesalahan pihak katering. Dia berdalih banyaknya menu yang disiapkan menjadi alasan kelalaian pihak katering.
“Nanti kita berikan sangsi. Saya sendiri hanya bisa memantau karena sekarang sedang menjalani isolasi mandiri,” ucapnya.
(Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
Terkini
-
Gercep! BRI Banjiri Bantuan Darurat untuk Puluhan Lokasi di Sumatra
-
Antisipasi Libur Panjang, BRI Siapkan Rp21 Triliun untuk Nataru 2025/2026
-
Ahli Gizi: Menu MBG Disesuaikan dengan Kebutuhan Nutrisi Anak Sekolah
-
Cuaca Ekstrem, Warga Pekanbaru Diminta Tak Liburan Keluar Kota
-
Dari Harga Rp875 ke Puncak, Ini Rahasia Kapitalisasi Pasar BBRI Tembus Rp867 Triliun dalam 2 Dekade