Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Senin, 21 Juni 2021 | 19:31 WIB
Kontes Melamun di Korea Selatan. [Woopsyang]

SuaraRiau.id - Kontes melamun atau bengong diadakan di Hutan Penyembuhan Seogwipo Pulau Jeju Korea Selatan (Korsel) setiap tahunnya.

Para pesertanya adu kuat untuk bengong selama berjam-jam.

Puluhan peserta tampak duduk terdiam dengan pandangan kosong di atas tikar ungu yang tersebar di sekitar hutan.

Lomba melamun adalah sebuah pertunjukan yang bertujuan menciptakan penjajaran visual antara kehidupan kota yang sibuk dan peserta yang pasif.

Peserta diminta untuk tidak melakukan apa-apa selama jalannya lomba dan orang yang paling santai akan keluar sebagai pemenang.

Acara tahun ini diadakan pada akhir Mei 2021 lalu dan dihadiri oleh setidaknya hampir 30 orang peserta.

Kontestan harus berada dalam kondisi setenang mungkin selama 90 menit, sementara panitia mengecek denyut nadi mereka satu per satu.

Dari 10 peserta pilihan penonton, pemenangnya akan ditentukan berdasarkan denyut nadi yang paling stabil dan bagi mereka yang melamun sampai ketiduran, maka akan didiskualifikasi.

Kompetisi unik ini diselenggarakan oleh seniman visual Woopsyang. Baginya, melamun adalah bentuk penghargaan diri yang sama bernilainya seperti kemewahan materi.

“Kita cenderung makan-makan dan belanja setelah lelah kita terbayar. Kenapa kita tidak meluangkan waktu juga?” ujar Woopsyang dikutip dari Terkini.id--jaringan Suara.com, Senin (21/6/2021).

Diketahui, kontes bengong biasanya diadakan di kota-kota besar, seperti Seoul, Incheon, dan Daegu.

Sejak kompetisi perdana di Seoul pada 2014, acara meditasi serupa juga telah dihelat di kota-kota negara lain seperti Beijing, Rotterdam, dan Taipei.

“Melamun sering dicap buang-buang waktu. Kesalahpahaman ini perlu diubah dan acara kami berusaha mewujudkan perubahannya,” bunyi keterangan pada situs resmi acara.

Alasan Woopsyang membuat kompetisi ini lantaran menyadari banyak orang seperti dirinya yang tidak punya waktu untuk beristirahat meski sudah lelah.

“Kita merasa sudah menyia-nyiakan waktu karena tidak melakukan apa-apa, padahal yang lain sibuk,” tuturnya.

Berhubung banyak orang segan beristirahat, Woopsyang akhirnya menyelenggarakan acara yang mewajibkan peserta untuk mengosongkan pikiran dan melupakan kesibukan mereka.

“Kalian berhak membuang waktu sebentar,” ujar Woopsyang.

Load More