SuaraRiau.id - Oknum anggota BPD Desa Kesumbo Ampai, Kabupaten Bengkalis berinisial AN dilaporkan ke polisi.
Ia diduga menganiaya warga Sakai bernama Reswanto (37). Hal tersebut berdasarkan laporan polisi TBL/152/VI/2021/SPKT/Riau/Res-Bks/SekMandau.
Insiden terjadi di kawasan Hutan Adat Suku Sakai, Jalan Tanah Persatuan, Desa Kesumbo Ampai, pada Minggu (13/6/2021) siang.
Reswanto menceritakan, kejadian itu berawal ketika ia pulang dari kebun yang berada tak jauh dari lokasi kejadian. Saat itu, ia mengaku dihadang mobil oknum anggota BPD tepat di kawasan hutan adat Sakai. Dirinya mengaku bahwa oknum tersebut langsung melakukan penganiayaan brutal terhadapnya.
"Kita baru pulang dari kebun, tiba-tiba mobilnya menghadang dan menyenggol motor saya, dia (anggota BPD) turun dan langsung memukul saya," kata Reswanto, Senin (14/6/2021).
Ia mengaku dibekap di bagian leher dan dihempaskan ke parit hingga tersungkur. Aksi brutalnya itu mengakibatkan badannya lebam-lebam. Beruntung sesaat kemudian anggota keluarganya tiba di lokasi dan melerai pertikaian tersebut.
"Kalau adik-adik saya tak datang, mungkin hajab saya dihabisinya," tuturnya.
Ia tidak tahu apa yang menjadi penyebab dirinya dianiaya. Namun demikian, ia menduga bahwa aksi premanisme tersebut ditenggarai motif dendam.
"Sebelumnya lewat telpon saya pernah di ancamnya akan dibunuh, isteri saya dengar itu. Informasinya juga ada warga lain yang pernah diperlakukan sama dengan saya. Kita sangat sayangkan, dia ini harusnya memberikan contoh yang baik, karena anggota BPD Desa," ungkapnya.
Baca Juga: Beri Target ke Anies, Jokowi Ingin 100 Ribu Dosis Vaksin Covid-19 per Hari
Ia pun berharap, agar tindakan yang dilakukan oknum BPD tersebut dapat diamankan pihak kepolisian. Sebab jika tidak, dirinya khawatir warga lain akan mendapatkan perlakuan yang sama di kemudian hari.
Di samping itu, laporan polisi yang diadukan Reswanto tersebut ditandatangani Kapolsek Mandau, melalui Ka SPKT II Bripka Defrizal, pada Minggu (13/6/2021).
"Harapan ke pihak kepolisian, kalau sesuai deliknya kita minta ditangkap, supaya efek jera terhadapnya dan kejadian serupa tak terjadi kepada warga lain, karena ini merupakan tindakan premanisme," tuturnya.
Kapolres Bengkalis AKBP Hendra Gunawan mengaku, kasus itu dalam proses penyelidikan kepolisian.
"Masih penyelidikan info dari Kapolsek Mandau," ungkapnya.
Sementara Kapolsek Mandau, AKP Julifer Lumban Turoan mengatakan, kasus tersebut dalam proses penyelidikan. Oknum tersebut dilaporkan pada Minggu (14/6/2021) oleh Reswanto.
Berita Terkait
-
Kejam! Suami Istri Ini Tega Aniaya Dua Keponakan, Satu Meninggal
-
Sadis! Cuma Karena Merasa Tak Dihargai, Santri Senior Aniaya Santri Yunior Hingga Tewas
-
Ditangkap di Hotel Usai Viral Aniaya Bayinya, Begini Motif Ibu Bertato di Lebak
-
Wanita Bertato Mahkota yang Aniaya Bayi Mungil Terancam 5 Tahun Penjara
-
Ya Tuhan! Ibu Kandung Tega Aniaya Bayi Sendiri
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
Terkini
-
Profil Tere Liye, Penulis yang 'Kasih Paham' Bupati Siak soal OTT KPK
-
Kekayaan Afni, Bupati Siak yang Disentil Tere Liye Terkait OTT di Riau
-
Momen Bupati Afni vs Tere Liye Debat Panas soal Kasus OTT Gubernur Riau
-
SF Hariyanto Bantah Jadi Saksi Pelapor Terkait OTT Gubernur Abdul Wahid
-
'Jatah Preman' ala Abdul Wahid, Perpanjang Riwayat Korupsi Gubernur Riau